Mahasiswa UI OKI Sumsel Belajar Pembuatan Pakan Ikan di Metro

img
Mahasiswa Universitas Islam OKI Sumatera Selatan belajar teknik pembuatan pelet apung (pakan ikan) di Kelurahan Mulyojati, Kecamatan Metro Barat.

Harianmomentum.com--Mahasiswa Universitas Islam (UI) OKI Sumatera Selatan (Sumsel) mengunjungi sentra pembuatan pakan ikan apung (pelet) di Kelurahan Mulyojati, Kecamatan Metro Barat, Kota Metro, Provinsi Lampung, Kamis (26/4). Kunjungan tersebut, bagian dari program pembelajaran praktek lapangan.


Kepala Bidang (Kabid) Perikanan Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Pertanian (DKP3) Kota Metro Arofah Yuniati mengatakan, mahalnya harga alat pembuat pakan ikan budidaya (keramba apung) membuat para mahasiswa tersebut berkunjung ke Kota Metro. Mereka ingin mengetahui dan mempelajari cara pembuatan pakan ikan.  

 

"Para mahasiswa ini penasaran dengan informasi yang didapat dari media sosial tentang salah satu peternak ikan di Kota Metro yang dapat memproduksi pakan ikan sendiri. Makanya mereka berkunjung ke sini," kata Arofah pada harianmomentum.com. 

 

Menurut dia, sentara pembuatan pakan ikan di Kelurahan Mulyojati memang sering mendapatkan berbagai pihak dari luar daerah, seperti Bandung, Padang, Jember dan beberapa daerah lain di luar Provinsi Lampung.

 

"Kunjungan kali ini dari Universitas Islam OKI. Memang mereka ini jurusan perikanan, ingin belajar teknik pembuatan pakan ikan apung yang bisa dikatakan jarang dibuat selain oleh pabrik-pabrik besar," jelasnya. 

 

Andri, perakit alat pembuat pakan ikan mengatakan, dengan membuatan pakan ikan sendiri dapat menghemat biaya budidaya.

 

"Pastinya jadi lebih hemat, karena saat ini harga pakan di pasaran sekitar Rp9 ribu per kilog. Kalau buat sendiri hanya modal Rp 6.500 per kilo dengan nilai protein yang lebih tinggi 30 persen dari pakan buatan pabrik," ungkapnya.

 

Menurut dia, alat pembuat pakan ikan yang dia rakitan dapat memproduksi 50 kilogram pakan ikan dalam satu jam atu sekitar 2,5 kwintal se-hari.

 

"Pembuatan pakan harus sesuai komposisi, jika bahan baku dan nilai protein sudah bagus maka tinggal membuat pakan menjadi apung. Pembuatannya juga harus sesuai komposisi, agar pakan tahan lama dengan tingkat pengapungan yang baik," jelasnya.

 

Menurut dia, yang menjadi kendala untuk meningkatkan produksi pembuatan pakan itu adalah masalah permodal. Bahan baku pembuatan pakan ikan apung tersebut harganya cenderung naik, karena banyaknya permintaan konsumen. (pie) 

 

 

 

 







Editor: Harian Momentum





Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos