Warga Bandarlampung Ziarah Makam Jelang Ramadan

img
Sejumlah warga ziara makam jelang Ramadan 1438 Hijriyah.

Harianmomentum--Dua hari menjelang bulan Ramadan, sejumlah warga mendatangi taman pemakaman umum (TPU) di Kota Bandarlampung. Para peziarah ini tidak hanya datang dari Bandarlampung namun juga dari luar kota.

 

Seperti di TPU Kupang Keramat, Telukbetung, Bandarlampung, Kamis (25/5). Seorang peziarah, Santi (43) mengatakan, rela datang jauh-jauh dari rumahnya di Pringsewu demi berkunjung dan berdoa di makam ibunya. Ia datang bersama adik dan keluarga yang lainnya.

 

"Tiap tahun selalu kemari. Demi ibu enggak apa-apalah jauh-jauh. Namanya sekali setahun kan," kata Basirah.

 

Meski tak terlalu ramai, puluhan peziarah tampak silih berganti datang ke TPU tersebut. Seorang pengurus makam, Udin (53) mengakui bahwa jumlah peziarah pada tahun ini memang tidak sebanyak tahun lalu.

 

Para peziarah, lanjutnya, ramai berkunjung di waktu pagi dan sore hari. Mereka pun datang dari berbagai daerah, bukan hanya di Lampung tapi juga dari pulau Jawa.

 

"Kemarin lumayan ramai, dan hari ini lebih ramai lagi. Mungkin karena ini tanggal merah jadi banyak yang datang," kata Udin.

 

Ia melanjutkan, berkurangnya peziarah yang datang pada tahun ini disebabkan oleh kondisi ekonomi masyarakat yang memang sedang sulit. Hal itu, kata dia, salah satunya terlihat dari berkurangnya sumbangan sukarela yang diberikan peziarah kepada pengurus makam.

 

"Ziarah ini butuh biaya juga. Ada pengurus makam yang bilang, biasanya dapat Rp50 ribu untuk bersihin makam, tapi sekarang cuma Rp20 ribu," ungkap Udin.

 

Pantauan di Kuburan Kebon Jahe juga ramai dikunjungi warga. Di pemakaman itu, puluhan orang tampak berdoa di sekitar makam keluarganya. Deretan sepeda motor milik peziarah pun tampak memenuhi parkiran yang ada di pemakaman tersebut. 

 

Begitu juga dengan kendaraan roda empat yang diparkirkan di pinggir jalan luar komplek pemakaman, sehingga menyebabkan kemacetan.

 

Seorang peziarah lainnya, Dini (29) mengaku, mengunjungi dan berdoa di makam merupakan tradisi keluarganya menjelang Ramadan. "Sekali setahun ziarah ke sini, pas jelang puasa inilah. Nengokin kuburan ayah sama ibu," kata Dini.

 

Salah seorang pengurus makam, Tono (58) juga mengakui bahwa tahun ini, warga yang datang berziarah memang berkurang. "Padahal ini dua hari lagi tapi masih termasuk sepi. Mungkin besok lebih ramai lagi. Biasanya hari terakhir (sebelum Ramadan) lebih ramai," kata Tono yang bertugas menjaga membersihkan dan menggali makam di TPU itu.

 

Mulai ramainya peziarah yang datang ini ikut berdampak pada warga sekitar yang mendadak menjadi pedagang bunga. Beberapa pondok kecil didirikan sementara waktu sebagai lapak untuk berjualan bunga dan air untuk makam.

 

Salah satu pedagang, Tini (56) mengaku memanfaatkan momen jelang Ramadhan ini untuk mencari pemasukan tambahan bagi keluarganya.

 

"Biasanya hari terakhir yang ramai. Tapi ini dua hari lagi masih sepi. Bahkan kemarin dua hari, enggak ada laku. Hari ini, sampai siang ini, udah laku tiga," kata dia.(Ira)






Editor: Harian Momentum





Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos