Harianmomentum.com--Ratusan pelayat: kerabat dan rekan, menghadiri prosesi pemakaman Tyas Sancana Ramadhan (21)—korban bunuh diri di Transmart  Bandarlmpung.

Jenazah mahasiswa semester VI Institut Teknologi Sumatera (ITERA) itu dikebumikan di komplek Pemakaman Keluarga, Desa Wayhuwi, Kecamatan Jatigung, Kabupaten Lampung Selatan, Sabtu pagi (23-2-2019).

Saat prosesi pemakaman terlihat adik korban menangis tersedu-sedu. Sang ayah, Asnawi tampak syok dan dibopong beberapa kerabat menuju pemakaman. Sedangkan ibu korban, Yatinah memilih tak hadir ke pemakaman.

Sekretaris Program Studi (Prodi) Teknik Geofisika ITERA Maria Soedibyo turut ikut menghantarkan almarhum ke tempat peristirahatan terakhir. 

“Kami datang untuk mewakili kampus, sebagai bentuk bela sungkawa terhadap Tyas yang merupakan mahasiswa di kampus kami,” kata Maria pada Harianmomentum.com.

Menurut Maria, sebelum melakukan aksi nekad bunuh diri, Tyas sempat berkosultasi dengan pihak Prodi ITERA, terkait kealpaannya mengikuti beberapa jam kuliah.

“Seminggu ini dia sempat konsultasi terkait kealpaan jam kuliah. Sebenarnya anaknya pintar dan pendiam. Kita sebagai pengawas mahasiswa harus tau apa masalah dan menghubunginya, karena dalam minggu ini dia jarang masuk,” terangnya.

Hingga saat ini, belum diketahui pasti  penyebab Tyas nekad melakukan aksi bunuh diri dengan melompat dari atas Gedung Transmart Bandarlampung.

Salah seorang rekan korban yang enggan disebutkan namanya, meragukan jika aksi nekad Tyas bunuh diri karena masalah asmara.

"Kayaknya kalau dia (Tyas) masalah pacar bukan deh. Dia putus sama pacarnya aja udah dua tahun yang lalu. Mungkin masalah lain, nggak tau juga sih," ungkapnya.

Diketahui, Tyas Sancaka Ramadhan adalah putra pertama dari tiga bersaudara, buah perkawinan pasangan Asnawi dan Yatimah.

Ayah Tyas, Asnawi mantan Kepala Desa Wayhuwi yang saat ini tercatat sebagai calon anggota legislatif (caleg) DPRD Lampung Selatan dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. (ira)