Harianmomentum.com--Gubernur Terpilih Arinal Djunaidi menjaring masukan dari unsur Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan masyarakat saat berdiskusi di Tambling Wildlife Nature Consevation (TWNC) Pesisir Barat, Sabtu (8-6-2019).
Dalam diskusi itu, unsur Forkopimda yang hadir dari berbagai satuan, seperti Darat, Laut dan Udara (TNI AD dan marinir) mengungkapkan tugas masing-masing dalam masalah pengamanan, baik yang terkait dengan perambah hutan (illegal loging), pemburu satwa langka, persoalan di perairan, dan berbagai persoalan yang mungkin muncul dalam penjagaan lingkungan hutan dan kelautan di Provinsi Lampung.
Unsur Forkopimda yang hadir dalam diskusi tersebut Kapolda Lampung Irjen (Pol) Drs. Purwadi Arianto, M.Si. Komandan Korem 043 Garuda Hitam Kolonel (Inf) Taufik Hanafi, Danlanal Kolonel (Laut) Albertus Agung Priyo, Staf Ahli Gubernur Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik Fahrizal Darminto, MA,
Komandan Brigade Infanteri Marinir 4/BS Kolonel (Mar) Ahmad Fajar, Direktur Kriminal Khusus Polda Lampung Komisaris Besar (Pol) Drs. Subakti, Kepala Dinas Perindustrian Prov Lampung Mulyadi Irsan, dan DanLanud Letkol Ronald.
Juga hadir pengusaha Faisol Djausal dan Thomas Aziz Riska, ADC Kapolda Lampung Brigadir (Pol) Adi Wibowo, dan
juga tokoh masyarakat seperti Lilyana, Untung Suyono, dan personil Artha Graha.
Menurut Arinal, peranan Forkopimda cukup besar dalam mendukung pengamanan kawasan hutan dan kepulauan Lampung.
"Apalagi kita meyadari bahwa Selat Sunda merupakan selat yang masuk ALKI 1 atau Alur Laut Kepulauan Indonesia 1," ujar Arinal.
Selat Sunda memang memegang peranan penting dalam konektivitas antar Pulau. Sebagai selat yang masuk ALKI 1 sedikitnya 53.068 unit kapal melintasi Selat Sunda setiap tahunnya. Dengan banyaknya kapal yang melintas ini, Direktorat Jenderal Kenavigasian pernah mengajukan dan menggalang dukungan kepada negara-negara International Maritime Organization (IMO) untuk mengesahkan alur laut baru atau Traffic Separation Scheme (TSS).
Arinal berharap, Selat Sunda dapat berperan meningkatkan pertumbuhan ekonomi ke depan.
Sedangkan terkait pengembangan potensi hutan dan pelestarian lingkungan, Arinal mengatakan akan berupaya mencari dukungan lembaga internasional dan pemerintah pusat untuk konservasi taman nasional. Selain itu, pihaknya juga akan memberdayakan masyarakat sekitar taman nasional.
"Misalnya dengan kegiatan budidaya yg ramah lingkungan dan produktif, serta dukungan pelayanan pendidikan dan kesehatan," ujar Gubernur Terpilih ini.
Dalam diskusi tersebut, Boytenjuri yang juga Deputi Mendagri Bidang Pengelolaan Potensi Kawasan Perbatasan Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP) Kemndagri mengatakan pengamanan perairan pulau-pulau kecil di Lampung sangat diperlukan dengan posisi Selat Sunda dalam ALKI 1. Juga peranan Selat Sunda dalam pelayaran nasional dan internasional. "Sisi positif harus dimanfaatkan untuk ekonomi kita. Jadi kita harus selalu siaga dalam pengamanan," ujar Boytenjuri.
Dalam kunjungan tersebut, juga dilaksanakan silaturahmi dengan masyarakat desa Pengekahan yang berlokasi pada enklave Taman Nasional. Desa tsb binaan dari Artha Graha Peduli yang mendukung pengembangan bidang pendidikan, kesehatan, keagamaan, dan ekonomi masyarakat.
Dalam pertemuan tersebut Arinal berkomitmen untuk terus mendukung upaya pemberdayaan masyarakat sekitar taman nasional.
"Misalnya dengan kegiatan budidaya yg ramah lingkungan dan produktif, serta dukungan pelayanan pendidikan dan kesehatan," ujar Gubernur Terpilih ini.
Dalam pengamanan wilayah perairan di Teluk Lampung, Teluk Semaka dan Selat Sunda akan lebih didorong dan didukung peran dari Lantamal, Brigif Marinir dan Polairud. (red)
Editor: Harian Momentum