MOMENTUM, Lampung--Membersamai Panen Raya Jagung Sejuta Hektare yang dilakukan Presiden Prabowo Subianto di Kalimantan Barat, Kamis (5-6-2025), Polda Lampung bersama PTPN I Regional 7 melakukan kegiatan yang sama. Di lahan seluas 120 hektare milik PTPN I Regional 7 Kebun Pematang Kiwah, Natar, Lampung Selatan.
Panen raya dihadiri Wakapolda Lampung Brigjen Pol Ahmad Ramadhan, Region Head PTPN PTPN I Regional 7 H. Tuhu Bangun, dan beberapa pejabat utama Pemprov Lampung.
Agenda digelar di Afdeling V yang merupakan kebun kelapa sawit yang sedang idle untuk persiapan tanam ulang diawali dengan mengikuti acara Panen Raya Nasional melalui video conference.
Dalam sambutan laporannya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan, institusi yang dia pimpin berkomitmen mendukung program asta cita Presiden, salah satunya tentang ketahanan pangan nasional. Ia menyatakan, segala sumber daya yang ada dimaksimalkan untuk memacu cita-cita luhur yang tertuang dalam asta cita.
“Dengan semua resources yang ada, kami merasa bertanggung jawab untuk mendukung asta cita. Kami meyakini, ketahanan pangan adalah salah satu masalah krusial untuk menciptakan stabilitas nasional secara menyeluruh. Untuk itu, sejak Februari 2024, kami membentuk Gugus Tugas Ketahanan Polri dan mencanangkan penanaman sejuta hektare jagung secara nasional. Hari ini merupakan siklus panen kedua atau kuartal kedua menuju kemandirian pangan, terutama untuk komoditas jagung,” kata dia.
Sigit menyebut, pencapaian program sejuta hektare baru tercapai 344 ribu hektare dengan produksi sekira 2,54 juta ton. Angka ini terus dipacu dengan berbagai strategi, baik untuk luasan lahan, teknologi budi daya, dan pemilihan berbagai varietas unggul.
Presiden Prabowo Subianto dalam sambutannya menyatakan apresiasi yang tinggi kepada Polri yang menggerakkan seluruh potensi mendukung Asta Cita. Kemandirian pangan, kata dia, adalah kunci dari harga diri dan kemandirian suaatu bangsa. Dia menyebut, tidak ada bangsa yang merdeka sejati jika belum mampu memproduksi pangan sendiri alias swasembada. Oleh karena itu, kita kerahkan seluruh potensi untuk mencapai itu. Termasuk Polri, TNI, dan elemen lainnya,” kata dia.
Prabowo menambahkan, kemandirian pangan adalah pondasi utama suatu bangsa. Saat ini, kata dia, tanda-tanda kemandirian itu sudah terlihat jelas dengan stok pangan, terutama beras di Bulog yang sudah lebih dari cukup. Namun demikian, melimpahnya produksi komoditas pangan harus tetap dinikmati petani sebagai produsen.
“Negara akan hadir untuk mengamankan nasib petani agar tetap untung, meskipun panen raya dan stok melimpah. Bulog akan menyerap hasil panen petani, seberapapun banyaknya. Kita sedang bangun koperasi desa yang bisa menjadi penolong petani dengan berbagai fasilitas yang diadakan. Setiap desa akan punya drier atau unit pengering padi dan jagung, punya cold storage, dan fasilitas lain supaya petani dan atau nelayan tidak bisa dipermainkan harga jual produknya,” kata dia.
Region Head PTPN I Regional 7 Tuhu Bangun menyatakan komitmennya dalam program ketahanan pangan yang dicanangkan presiden Prabowo dan Asta Cita.
Tuhu menambahkan, PTPN I Regional 7 dengan wilayah kerjanya di Lampung, Sumatera Selatan, dan Bengkulu masih memiliki lahan yang bisa dimanfaatkan untuk mendukung program ini. Lahan-lahan tersebut, kata dia, adalah lahan yang sedang menunggu dimanfaatkan menjadi kebun produktif sesuai komoditas utamanya.
“Sejak awal kami sangat mendukung program ketahanan pangan ini. Kami bekerja sama dengan beberapa elemen, termasuk dengan Polda Lampung dan juga TNI untuk pemanfaatan lahan ini. Yang sudah massif memang untuk komoditas jagung bekerja sama dengan Polda. Untuk komoditas pangan lain, masih sporadis di beberapa tempat,” kata dia di lokasi acara.
Selain program ketahanan pangan, Tuhu Bangun juga menyebut PTPN I Regional 7 terus berkontribusi dalam berbagai program asta cita.
Tentang Program Sejuta Hektare Jagung di Lampung, Wakapolda Ahmad Ramadhan menyatakan terus dipacu. "Bekerja sama dengan berbagai instansi, terutama Dinas Pertanian, Dinas Perkebunan, BUMN, dan stakeholder lainnya, Polda Lampung memaksimalkan setiap potensi untuk mendukung program ini," ujar dia.
Mantan Karopenmas Mabes Polri ini menyebut, panen raya kali ini merupakan periode kedua yang dilakukan Polda Lampung. Ia mengaku dalam program ini banyak didukung oleh PTPN I Regional 7 yang memiliki lahan sangat luas dan belum dimanfaatkan untuk komoditas utama perusahaan. “Seperti saat ini, kami melakukan panen raya di lahan milik PTPN I Regional 7 seluas 120 hektare. Selain itu, ada juga di lokasi lain yang secara keseluruhan berjumlah 36 ribu hektare dengan produksi sebanyak 220 ribu ton. Program ini masih berkelanjutan dan akan diperluas lagi,” kata dia.
Ahmad Ramadhan menambahkan, selain mengoptimalkan produksi jagung dengan menambah luasan lahan, Polda Lampung juga sedang membangun gudang penyimpanan hasil panen dengan kapasitas seribu ton. Ground breaking atau peletakan batu pertama pembangunan gudang dilaksanakan pada hari ini juga di Kecamatan Jatiagung, kawasan Kotabaru Lampung(**)
Editor: Agus Setyawan