Harianmomentum.com--Kabar gembira untuk pelaku usaha di Indonesia, khususnya usaha kecil. Komite Pengusaha Mikro Kecil Menengah Indonesia Bersatu (KOPITU) dibentuk sebagai wadah di tingkat nasional yang menyatukan pelaku usaha dan pemangku kepentingan: pemerintah maupun non pemerintah untuk bersinergi meningkatkan kemampuan bersaing UMKM Indonesia.
Hal itu disampaikan Ketua Umum KOPITU Yoyok Pitoyo dalam percakapan dengan wartawan di Jakarta kemarin.
Menurut Pitoyo, KOPITU melalui penumbuhan dan pengembangan Koperasi UMKM Sukses Bersama dan PT UMKM Sukses Bersama berkomitmen menginisiasi berbagai usaha dan program kerja yang dapat mendorong kinerja UMKM Indonesia sehingga dapat lebih maju, tangguh dan sejahtera.
"Keberadaan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki peran yang sangat penting dan strategis dalam pembangunan perekonomian di Indonesia. Peran penting UMKM dapat dilihat dari kontribusinya terhadap pertumbuhan eknonomi, penyerapan tenaga kerja dan pendistribusian hasil-hasil pembangunan," ujar Pitoyo.
Dijelaskannya, data dari Kementerian KUKM RI menyebutkan bahwa pada tahun 2017 kontribusi UMKM adalah sebesar 62,57% dari PDB Nasional atau setara dengan 7.005 triliun rupiah dan menyerap tenaga kerja sebesar 81,7% dari 128,06 juta orang tenaga kerja.
"Meskipun masih fluktuatif, UMKM memiliki peran cukup besar dalam ekspor dan investasi. Nilai ekspor non migas UMKM pada tahun 2015 mencapai Rp.192,5 triliun, meningkat 3,5% dibandingkan dengan nilai ekspor yang sama pada tahun 2014. Selain itu UMKM juga terbukti mampu tetap berdiri dengan kokoh ketika krisis menerpa pada periode tahun 1987-1988, " tukasnya.
Dalam tahun 2019 ini, lanjut Pitoyo, KOPITU sedang mempersiapkan program Workshop Kiat Sukses Menembus Pasar Australia Dengan Bebas Biaya Masuk di IA – CEPA dan Off Site Visit di Sydney, Darwin, Melbourne, Perth dan Canberra pada tanggal 15 – 22 September 2019.
"KOPITU mendapatkan banyak dukungan dari berbagai pihak. Salah satu dukungan tersebut datang dari Kedutaan Australia. Pada Jumat 2 Agustus 2019, KOPITU diundang ke Australian Embassy untuk membahas hal-hal terkait workshop tersebut,"ungkap Pitoyo.
Dalam pertemuan dengan Kedubes Australia di Jakarta itu, KOPITU diwakili oleh Yoyok Pitoyo (Ketua Umum), Chandra Dewi Kartika Sari (SekJen), dan Suharyo Husen yang disambut hangat oleh Peter Simojoki (Second Secretary at Australian Department of Foreign Affairs and Trade).
Dalam pertemuan tersebut dibahas mengenai business matching, legalitas kantor bersama dan program vokasional terkait materi workshop yang akan diadakan.
"Keterlibatan Kedutaan Australia dalam mendukung acara workshop KOPITU ke Australia, menjadi dukungan untuk Indonesia agar neraca perdagangan antara Indonesia-Australia menjadi seimbang," jelasnya.
Seperti diketahui selama ini, pihak Australia sudah sangat siap dalam memanfaatkan IA-CEPA sehingga sudah gencar memasarkan produknya ke Indonesia. Sedangkan pihak Indonesia, belum optimal dalam merespon IA-CEPA.
"KOPITU melihat peluang memanfaatkan IA-CEPA dengan proaktif bekerjasama dengan pihak-pihak terkait untuk mengadakan workshop dengan tujuan pengusaha Indonesia yang berorientasi ekspor bisa menembus pasar Australia sehingga bisnis mereka semakin maju dan berkembang,"pungkasnya.(red)
Editor: Harian Momentum