MOMENTUM, Bandarlampung--Pengurus Pusat Ikatan Kekeluargaan Istri (IKI) PTPN VII menyelenggarakan pelatihan tata cara mengurus jenazah di Masjid Baitunnabat, Perumahan PTPN VII, Kedaton, Bandarlampung, Rabu (6-11-2019).
Sebanyak 70 ibu-ibu pengurus IKI dari PT Perkebunan Nusanara (PTPN) VII unit bisnis di wilayah Lampung, tampak antusias mengikuti kajian fikih dan praktek. Juga hadir, ibu-ibu jemaah pengajian Masjid Baitunnabat.
Dalam pelatihan tersebut, peserta dibekali landasan hukum mengurus jenazah sesuai syariat Islam. Lalu, mereka dicontohkan bagaimana persiapan, memandikan, mengkafani, dan menyolatkan.
Meskipun tidak lazim kaum wanita menguburkan, peserta tetap diberi tahu tentang bagaimana memosisikan jenazah di liang lahat. "Kalau yang menguburkan, umumnya kaum laki-laki. Tapi sebagai pengetahuan, kaum wanita juga penting tahu," kata Ustazah Umi Inas, pembimbing pelatihan tersebut.
Pelatihan ini merupakan program kerja bidang sosial IKI Pusat. Ketua Pelaksana yang juga ketua bidang Sosial IKI Ny. Ani Yulianto saat membacakan sambutan Wakil Ketua II Bidang sosial Ny. Sari Achmad Sudarto mengatakan, tujuannya untuk menambah pengetahuan sebagai umat islam khususnya dan sebagai sesama manusia untuk mengurus saudaranya yang meninggal dunia.
"Mengurus jenazah adalah fardhu kifayah, artinya diantara umat islam diwajibkan mengurus jenazah. Jika tidak, kita semua berdosa. Tetapi kalau salah seorang sudah melaksanakan fardu kifayah itu, kita semua terbebas dari dosa itu. Itulah makanya memiliki ilmu pengetahuan dan keterampilan merawat jenazah itu penting," kata dia.
Harapan besar Ketua Umum IKI Ny.Efni Muhammad Hanugroho dari pelatihan ini dapat diprektekan dilingkungan ibu-ibu dan juga disampaikan atau diajarkan kepada rekan-rekan yang lain.
“Semoga ilmu yang didapatkan dan disampaikan kelak menjadi ladang ibadah untuk ibu-ibu peserta pelatihan pada hari ini,” kata Ani.
Sementara itu, Umi Inas menyampaikan materi yang dibagi dalam dua sesi pada sesi pertama teori membersihkan jenazah, mewudhukan, memandikan, mengeringkan badan, mengkafani mengshalatkan. Dan pada sesi kedua mempraktekan materi terori yang disampaikan dalam sesi pertama. (rls).
Editor: Harian Momentum