Jasa Raharja Sosialisasi Keselamatan di Perlintasan Rel Kereta Api

img
Sosialisasi keselamtan di perlintasan kereta api. Foto. Iwd.

MOMENTUM, Natar--Jasa Raharja menggelar sosialisasi tentang pentingnya perlintasan sebidang --rel kereta api yang memotong jalan raya-- di Kantor Kecamatan Natar Lampung Selatan, Rabu (6-11-2019).

Sosialisasi dilakukan Jasa Raharja bekerja sama dengan Dinas Perhubungan, PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan Polres Lampung Selatan. Kegiatan ini diikuti petugas dan masyarakat di sekitar bantaran rel kereta api. 

Kepala Cabang Jasa Raharja Lampung Suratno mengatakan, sosialisasi ini dimaksudkan agar masyarakat memahami pentingnya perlintasan sebidang. Sehingga dapat mengurangi angka kecelakaan pada perlintasan sebidang yang akhir-akhir ini kerap terjadi.

“Tujuannya agar bersama-sama memperhatikan keselamatan masyarakat Natar ini yang memang cukup banyak juga memiliki perlintasan sebidang," ujar Suratno.

Ada lima pilar keselamatan jalan yang didalamnya termasuk Jasa Raharja yang telah bertekad untuk terus bekerja seoptimal mungkin dengan dukungan masyarakat. Bahkan, tidak hanya di perlintasan sebidang, namun juga pencegahan keselamatan yang terjadi di luar lintas sebidang, seperti di jalan raya.

Suratno menambahkan, sepanjang tahun 2019 ini angka kecelakaan di perlintasan sebidang mengalami peningkatan lebih dari 100 persen dibanding tahun sebelumnya yakni sebanyak 29 kecelakaan yang terjadi di perlintasan kereta api.

Dengan adanya sosialisai ini, Jasa Raharja berharap masyarakat akan memahami pentingnya keselamatan saat berkendara sehingga dapat mengerem angka kecelakaan yang terjadi.

Selain di Kecamatan Natar, kata dia, pihaknya bekerjasama dengan PT KAI juga akan melakukan sosialisasi ke perlintasan sebidang lainnya yang ada di Lampung.

"Sosialisasi ini diharapkan masyarakat dapat lebih mengetahui dan bisa menjaga keselamatan lalulintas di Kecamatan Natar, Lampung Selatan ini," katanya.

Jasa Raharja (Persero) Cabang Lampung mencatat angka klaim kecelakaan hingga September 2019 mencapai Rp49,64 miliar untuk 2.154 korban. Rinciannya, korban meninggal sebanyak 608 orang, dan korban luka-luka mencapai 1.546 orang.

Jumlah ini meningkat jika dibandingkan pada bulan yang sama di September 2018, dimana klaim yang dibayarkan tercatat sebesar Rp46,88 miliar dengan total korban kecelakaan mencapai 2.121 orang. Jumlah ini meliputi, korban meninggal dunia sebanyak 614 orang dan korban luka-luka 1.507 orang. (iwd).







Editor: Harian Momentum





Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos