Harianmomentum--
Perlakukan oknum dokter Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ahmad Yani Kota Metro,
dikeluhkan pasiennya.
Rasyid (52), seorang
pasien peserta Askes PNS, yang didiagnosis menderita penyakit DM (Diabet
Militus) dan ginjal, mengaku mendapat perlakuan tak menyenangkan dengan
kata-kata yang menyinggung perasaan dan membuatnya syok.
“Penyakit bapak tidak
bisa disembuhkan. Jadi bapak pulang saja. Percuma juga dirawat disini,” ucap
Rasyid meniru ucapan dokter tersebut, Minggu (23/7).
Rasyid yang tinggal di
Jl. Imam Bonjol Perumahan Komplek Pemda kelurahan Hadimulyo Barat Metro pusat
menuturkan, pada hari Minggu 16 Juli 2017 pukul 15.30 WIB, dirinya masuk RSUD
Ahmad Yani dan ditempatkan pada ruang RPDC Klas II c selama 2 malam.
Pada Selasa 18 Juli
2017, diwaktu yang sama, ia dipindahkan ke ruang Klas I B. Sejak pindah ruang
di Klas I B itulah, Rasydi selaku pasien yang membutuhkan perawatan maksimal,
malah dianjurkan untuk berkemas dan pulang.
“Dirawatnya saya di
rumah sakit itu tidaklah begitu berharap penuh saya sembuh total. Tetapi
setidaknya saya dapat asupan gizi makanan dari Infus, sampai saya dapat merasa
enak makan saja itu sudah cukup,” ujarnya.
Namun harapan Rasyid itu
dimentahkan oleh dokter yang merawatnya seraya berkata: “Infus yang dipasang
bukan makanan, infus hanya untuk suntikan obat,” tiru Rasyid lagi.
Ia meminta kepada pihak
rumah sakit untuk lebih mengutamakan kenyamanan dan keselamatan pasiennya.
Terlebih jika kondisi pasien sudah tidak bisa disembuhkan.
“Jika penyakit pasien
sudah disvonis tidak bisa sembuh, ya jangan lantas disuruh pulang dan
dipatahkan semangatnya. Tetapi diberi arahan dan dirawat semksimal mungkin.
Dokter kan hanya profesi dan dokter bukan tuhan,” cetusnya. (sya/pie)
Editor: Harian Momentum