Inspektorat akan Periksa Kegiatan BUMDes Pekon Rawas

img
Ilustrasi.ist

MOMENTUM, Krui--Inspektorat Kabupaten Pesisir Barat (Pesibar) akan melakukan pemeriksaan terkait polemik kegiatan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Pekon/Desa Rawas, Kecamatan Pesisir Tengah.

Inspektur Kabupaten Pesibar Edy Mukhtar mengatakan, pihaknya belum bisa memastikan, terkait ada atau tidaknya kesalahaan dalam program pembuatan tarup oleh BUMDes Pekon Rawas.

“Kita akan pelajari dulu, tapi akan memeriksa dan memanggil semua pihak terkait baik pengurus BUMDes maupun peratin (kepala desa) dan perangkat pekon lainya," kata Edy Mukhtar pada Harianmomentu.com, Selasa (14-7-2020).

Dia berharap, seluruh pihak terkait proaktif mengikuti seluruh prosedur dan ketentuan pemeriksaan yang akan dilakukan inspektorat.

“Bisa saja nanti kami juga melakukan pemeriksaan langsung ke lokasi mengenai kegiatan BUMDes di Pekon Rawas, sehingga nanti akan lebih jelas. Karena itu, saya minta semua pihak proaktif,” imbaunya.

Sebeluumnya, pengursu Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Pekon Rawas Kecamatan Pesisir Tengah Kabupaten Pesisir Barat (Pesibar) mengaku tidak pernah mengelola dana BUMDes tahun anggaran 2019 untuk pembuatan tenda tarub dan perlengkapannya. Ketua BUMDEs Pekon Rawas Mamat mengaku, pagu anggaran tahun 2019  sebesar Rp210 juta itu yang ditransfer dari rekening Pekon Rawas telah  ditarik kembali oleh pihak pekon melalui sekretaris pekon setempat.

"Tahun 2019, BUMDes mendapat anggaran sebesar Rp210 dari dana pekon  untuk pembuatan tarub. Saat pencairan, pengurus BUMDes bersama sekretaris pekon  ke Bank Lampung untuk transfer anggaran BUMDes dari rekening Pekon ke rekening BUMDes sebesar Rp210 juta," kata Mamat.

Selanjutnya, kata dia,  anggaran Rp210 juta yang sudah ditransfer ke rekening BUMDes, kembali dicairkan oleh sekertaris pekon dan hanya tersisa Rp10 juta.

Menuru Mamat, sekretaris pekon mengatakan, anggaran itu untuk biaya operasional BUMDes seperti: pemasangan tarub dan sebagainya.

"Setelah dicairkan, kami tidak mengetahui anggaran itu dan baru mengetahui lagi setelah ada material pembuatan tarub, seperti besi dan sebagainya sudah ada di balai Pekon setempat. Yang saya ketahui anggaran itu untuk pembuatan tarub sekitar 28 unit. Saya tidak tahu pengelolaannya seperti apa, karena dana pembuatan tarub itu di pegang oleh sekretaris pekon  dan yang membelanjakan barang peratin,” bebernya.

Terpisah, Sekretaris Pekon Rawas Nuriyadi membenarkan jumlah anggaran BUMDes untuk pembuatan tarub itu Rp210 juta.  Dia juga mengakui menerima pencairan anggaran BUMDes dari Bank Lampung pada tanggal 8 Januari 2020.

“Saya yang menerima dananya, itu untuk belanja barang material pembuatan tarub. Tapi yang membelanjakan barangnya bukan saya, melainkan dibelanjakan oleh peratin, seperti belanja besi dan sebagainya. Saya hanya mengeluarkan dananya saja,” kata Nuriyadi.

Peratin Pekon Rawas Benzar Bunyamin, menyangkal jika telah mengambil alih kegiatan BUMDes itu. Menurut dia, BUMDes Pekon Rawas sempat ganti kepengurusan, tapi pengurus baru mengundurkan diri. Karena itu, dia meminta Sekretaris Pekon masuk dalam kepengurusan BUMDes agar program bisa tetap berjalan.

Namun, lanjut dia, pengurus BUMDes, ketua,sekretaris dan bendahara saat itu kerap sibuk. Sedangkan, kegiatan BUMDes untuk pembuatan tarub harus terus berjalan. 

Benzar Bunyamin juga mengaku mengajak pengurus BUMDes untuk belanja kebutuhan barang pembuatan tarup dan minta agar kegiatan itu dapat dikontrol untuk mengecek kekurangan kebutuhan pembuatan tarub tersebut.

"Tapi pengurus beralasan sibuk kerja. Kita hanya membantu bagaimana kegiatan pembuatan tarub BUMDes itu terlaksana. Jadi ini bukan digelapkan, jika diaudit toh barangnya juga ada,” kata Benzar.

Dia juga mengatakan, tidak pernah memerintahkan mengambil dana BUMDes. Pekon hanya membantu atau mengcover kegiatan pembuatan tarub itu. Sedangkan, terkait dengan belanja kebutuhan BUMDes untuk pembuatan tarub itu dibelanjakan di salah satu toko material di Bandarlampung melalui telepon. 

“Kita yang menelpon toko untuk belanja kebutuhan barang dan pembayarannya di transfer langsung oleh sekretaris pekon. Pembuatan tenda tarub itu juga melebih target yakni 32 unit,” ungkapnya. (**)

Laporan: Agung Sutrisno

Editor: Munizar






Editor: Harian Momentum





Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos