UTD RSUDAM Ditarget Beroperasi Januari 2018

img
Ilustrasi/Net

Harianmomentum--Kehadiran Unit Transfusi Darah (UTD) RSUDAM Bandarlampung, menurut Direktur Utama RSUDAM, Hery Djoko Subandriyo untuk memperkuat Palang Merah Indonesia (PMI) Lampung. 


Menurut Hery, setiap bulan pihaknya membutuhkan 2000-2500 kantong darah, sedangkan yang bisa dipenuhi PMI hanya 50-60%. 


"PMI tak hanya melayani RSUDAM, tapi seluruh rumah sakit di Lampung. Jumlah pasien yang butuh darah terus meningkat yang tak bisa semuanya ditangani PMI," kata Hery.


Selama ini, kata Hery, RSUDAM hanya memiliki bank darah. Kehadiran UTD ini, selain meningkatkan mutu pelayanan, juga untuk mempercepat proses pelayanan transfusi daerah ke pasien. 


Pembangunan UTD, merujuk pada UU Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit yang mengamanatkan rumah sakit bertugas memberikan pelayanan kesehatan perorangan paripurna. 


"Kalau pemenuhan darah kurang atau waktu tempuh rumah sakit ke UTD jauh, pemerintah daerah dapat membangun lebih dari satu UTD," kata Hery.


Rencananya, UTD RSUDAM ini beroperasi Januari 2018. Menurut Kepala Instalasi Laboratorium RSUDAM, dr. Suhada, SpPA, selain peralatan tantangan terbesar UTD adalah pemenuhan sumber daya manusia (SDM). 


"Di Lampung belum ada sekolah transfusi darah, maka harus dicari keluar dan segera dipenuhi agar izin operasionalnya terpenuhi," kata Suhada.


(Baca: Pemprov Lampung Bangun Unit Transfusi Darah di RSUDAM)


Meski memiliki UTD sendiri, RSUDAM tetap bekerja sama dengan PMI. 


"Komponen darah tertentu harus di produksi PMI. Ada beberapa jenis darah yang belum bisa diproduksi sendiri. Untuk sementara yang bisa kita penuhi baru darah segar dan trombosit. Untuk penyakit tertentu masih dari PMI. Jadi, MoU dengan PMI tetap jalan," kata Suhada. (rls)







Editor: Harian Momentum





Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos