MOMENTUM, Pringsewu--Kapolres Pringsewu AKBP Hamid Andri Soemantri bersama rombongan mengunjungi korban bencana angin puting beliung di sejumlah wilayah di Kecamatan Adiluwih.
Kedatangan Kapolres Pringsewu didampingi sejumlah jajarannya, antara lain Kabag Operasi AKP Martono, Kasat Lantas Iptu Bima Alief, Kasat Intelkam Iptu Darwin, Kasat Sabhara Iptu Nurul Haq dan Kapolsek Sukoharjo Iptu Timur Irawan.
Dalam kunjungan itu, Polres Pringsewu juga memberikan bantuan sembako kepada korban bencana angin puting beliung yang terjadi pada Ahad, 28 Februari 2021. Musibah menimpa sejumlah warga di tiga desa di Kecamatan Adiluwih.
Menurut Hamid, kegiatan tersebut merupakan salah satu bentuk kepedulian pihak Polri dan Bhayangkari Polres Pringsewu terhadap masyarakat yang terkena musibah. "Kami tidak akan tinggal diam dan berusaha membantu semaksimal mungkin," kata AKBP Hamid Andri Soemantri, pada Senin (1-3-2021).
Bantuan sosial yang diberikan sebanyak 75 karung beras, 75 dus mie instan, 75 paket obata-obatan dan masker, serta kayu olahan untuk membangun kembali rumah warga yang rusak.
"Bantuan tersebut kami bagikan kepada seluruh kepala keluarga yang yang sudah terdata. Mereka merupakan korban terdampak angin puting beliung di Pekon Srikaton, Adiluwih dan Tunggul Pawenang," tuturnya
Selain menyerahkan bantuan sosial, pihaknya juga menerjunkan puluhan personel dari satuan sabhara dan bhabinkamtibmas untuk membantu memperbaiki rumah warga serta membersihkan puing-puing akibat puting beliung.
"Kami berharap dengan kegiatan yang dilakukanya setidaknya dapat membantu meringankan beban warga yang diterpa musibah," ujarnya.
Sementara itu Camat Adiluwih Gandung Hartadi menyampaikan bencana angin puting beliung pada Minggu sore itu, menerjang tiga pekon di wilayah Kecamatan Adiluwih dan mengakibatkan puluhan rumah serta kendaraan milik warga rusak.
Dari data sementara akibat bencana puting beliung di Srikaton terdapat 33 rumah warga rusak, di Pekon Adiluwih 42 rumah di Pekon Tunggul Pawenang ada satu rumah warga rusak. "Total sementara rumah yang rusak ada 76. Kemungkinan masih bisa berubah karena sampai saat ini masih dilakukan pendataan," jelas Camat Adiluih. (*)
Laporan: Sulistyo
Editor: M Furqon.
Editor: Harian Momentum