Kolaborasi dengan Tiga Kampus, UBL Gelar Workshop Pengembangan Kurikulum Merdeka

img
Tangkapan layar workshop “Pengembangan Kurikulum Pendidikan Tinggi Berorientasi KKNI dan SNDIKTI di Era Industri 4.0.

MOMENTUM, Bandarlampung--Perguruan Tinggi dalam menyusun atau mengembangkan kurikulum wajib mengacu pada Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) dan Standar Nasional Pendidikan Tinggi (SNDIKTI).

Tantangan yang dihadapi oleh perguruan tinggi dalam pengembangan kurikulum di era Industri 4.0 adalah menghasilkan lulusan yang memiliki kemampuan literasi baru meliputi literasi data, literasi teknologi, literasi manusia sesuai perkembangan sains (IPTEKS) serta tidak hanya berorientasi terhadap pragmatism dan materialisme namun juga membentuk manusia yang memiliki iman dan taqwa (IMTAQ). Maka, Perguruan Tinggi perlu melakukan pengembangan dan reorientasi kurikulum yang mampu menjawab tantangan tersebut.

Merespon hal tersebut, Universitas Bandar Lampung (UBL) berkolaborasi dengan tiga Perguruan Tinggi yakni, Universitas Kristen Krida Wacana (UKRIDA) di Pulau Jawa, Institut Teknologi Kalimantan (ITK) di Pulau Kalimantan dan Universitas Dhyana Pura (UNDHIRA) di Pulau Bali, menggelar workshop “Pengembangan Kurikulum Pendidikan Tinggi Berorientasi KKNI dan SNDIKTI di Era Industri 4.0 untuk Mendukung Implementasi Merdeka Belajar - Kampus Merdeka (MBKM)”, secara daring yang berlangsung selama tiga hari, mulai 19-20 April dan 5 Mei 2021.

Workshop ini tidak hanya diikuti oleh peserta dari ke-empat Perguruan Tinggi tersebut, melainkan hampir seluruh dosen, Ketua Program Studi, dan jajaran Pimpinan Perguruan Tinggi lainnya di Indonesia.

Di hari pertama, Senin (19-4) menghadirkan dua narasumber handal yang juga telah mengikuti kegiatan Training of Trainer (ToT) Pengembangan kurikulum Pendidikan Tinggi yang diselenggarakan oleh Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Belmawa) Ditjen Dikti. 

Kedua narasumber tersebut yaitu, Dr. Lidia Sandra, S.Kom., S.Psi., M.Comp.Eng.Sc., yang juga Wakil Rektor UKRIDA Bidang Pengembangan Akademik, Inovasi, Kerjasama, dan SDM, dan Yanuar Dwi Prastyo, S.Pd.I., M.A., Ph.D., dosen sekaligus dekan FKIP serta Direktur Teaching Learning Center (TLC) Universitas Bandar Lampung.

Kedua narasumber tersebut memaparkan materi pengantar untuk hari pertama. Lidia Sandra berkesempatan memaparkan materi terkait Rasionalisasi MBKM dan Pembelajaran Berpusat Pada Mahasiswa, sedangkan Yanuar menyampaikan materi terkait Strategi Implementasi dan Penjaminan Mutu Kurikulum dalam mendukung Implemwnrasi Program MBKM.

Dalam kesempatan tersebut Yanuar menyebutkan alasan mengapa beberapa lulusan mahasiswa susah bersaing di dunia kerja, hal tersebut diungkapkannya karena putusnya mata rantai antara kompetensi yang diajarkan dengan kebutuhan masyaralat dan kemajuan di dunia kerja.

“Setiap mahasiswa memiliki potensi, cita-cita, aspirasi, dan minat yang berbeda satu dengan yang lainnya. Oleh karena itu perlu sekali kemerdekaan untuk memilih jalan terbaik mengembangkan potensi diri melalui pembelajaran yang fleksibel yaitu pendidikan yang memerdekakan dan memberdayakan. Inilah kenapa perlu sekali dilakukan pengembangan kurikulum agar mata rantai antara kompetensi yang diajarkan dengan kebutuhan masyarakay dan kemajuan di dunia kerja tetap kokoh,” ungkap Yanuar.

Tak hanya itu, Yanuar juga berkesempatan menyampaikan materi terkait Latar Belakang Kebijakan MBKM, Kewajiban dalam Implementasi MBKM, serta Strategi Implementasinya dengan menyampaikan contoh Visi Program MBKM UBL, Kebijakan Akademik MBKM yang diberlakukan di UBL, Pengembangan Kurikulum, Prinsip Pelaksanaan, Integrasi Kurikulum, Pelaksanaan Pembelajaran, Mekanisme Pelaksanaan, Prosedur dan Kegiatan, Bimbingan Teknis, Dokumen Kesepakatan Perolehan Kredit Pembelajaran (KPKP), serta Pengakuan Kredit Pembelajaran.

“Terdapat empat hal penting yang perlu diperhatikan dalam implementasi MBKM, yakni Capaian Pembelajaran Lulusan (CPL), hak belajar 3 semester, pengalaman belajar di dunia nyata, dan kurikulum yang fleksibel,” tambah Yanuar.

Sedangkan untuk hari kedua akan diadakan workshop tanggal 20 April 2021 dengan 2 narasumber yang akan membahas dua materi MBKM dalam PDDikti serta Tahapan Penyusunan KPT berbasis OBE dan SCL, dan akan berlangsung pada pukul 09.00-12.30 WIB.

Hari ketiga akan dilaksanakan pada 5 Mei dengan materi Penilaian dan Evaluasi berbasis OBE dan ECL, dan Sharing Best Prascltices Implementasi MBKM.(**)

Editor: Nurjanah/rilis






Editor: Harian Momentum





Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos