MOMENTUM, Bandarjaya -- Pemkab Lampung Tengah (Lamteng) menggelar pelatihan komunikasi antarpribadi (KAP). Kegiatan ini bagian dari pencegahan stunting.
Kegiatan tersebut berlangsung di Hotel BBC Bandarjaya, Kecamatan Terbanggibesar, Lamteng Rabu (3-8-2022). Dibuka oleh Wakil Bupati Lamteng Ardito Wijaya. Dihadiri Ketua 1 TP PKK Lamteng, Indria Sudrajat Ardito Wijaya.
Ardito menjelaskan, salah satu upaya percepatan pencegahan stunting ialah melalui lima pilar nasional. Antara lain, dengan melaksanakan kampanye nasional, komunikasi perubahan perilaku di pilar kedua. Strateginya dengan melaksanakan kampanye nasional, komunikasi antar pribadi (KAP), advokasi dan pengelolaan program yang baik.
Pilar dalam strategi nasional percepatan lenurunan stunting kata Ardito, meliputi peningkatan komitmen dan visi kepemimpinan di kementerian atau lembaga pemerintah provinsi, peningkatan komunikasi perubahan perilaku dan pemberdayaan masyarakat, peningkatan ketahanan pangan dan gizi pada tingkat individu keluarga dan masyarakat, penguatan serta pengembangan sistem, data, informasi, riset dan inovasi.
“Perlu kita ketahui bersama bahwa potensi sumber daya alam di Lamteng sangat besar dan sebagai salah satu lumbung pangan di Provinsi Lampung. Seharusnya secara matematis tidak kita temukan permasalahan yang menyangkut gizi masyarakat terutama stunting," katanya.
Karena itu, tambah Ardito Wijaya, dibutuhkan analisa mendalam untuk menemukan akar permasalahan penyebab Lamteng menjadi salah satu Kabupaten lokus stunting. Jika salah satu penyebab stunting adalah mengenai perilaku dan pola asuh yang salah maka hal ini harus mendapatkan perhatian yang serius.
“Dari kita semua masyarakat harus kita bimbing dan kita tingkatkan pengetahuannya agar memperbaiki kondisi yang selama ini mereka anggap benar sesuai dengan budaya leluhur," terangnya.
Ardito Wijaya berharap masyarakat mendapatkan akses sanitasi atau bisa disebut dengan air bersih dan jamban sehat terutama bagi yang tidak mampu untuk difasilitasi melalui anggaran dana desa. demikian juga dengan Posyandu dan makanan gizi lokal. Sehingga program percepatan penurunan stunting yang di laksanakan dapat berjalan efektif serta efisien. (*)
Editor: Muhammad Furqon