MOMENTUM, Tarahan -- Setelah meresmikan rumah apung dan keramba jaring apung (KJA), PLN Tarahan, Lampung Selatan, meresmikan program pembuatan pakan ikan mandiri di perairan Pulau Sebesi.
Kegiatan tersebut merupakan Program Pengelolaan Keanekaragaman Hayati Daerah Perlindungan Laut (DPL) Pulau Sebesi yang dilakukan PLN Tarahan.
Peresmian dan uji coba inovasi pembuatan pakan mandiri dihadiri Manager PLN UPK Tarahan, perangkat Desa Pulausebesi, Ketua BPDPL Pulau Sebesi, PT Indocarbon dan di Ruang Pertemuan Sebesi.
Manager PLN UPK Tarahan, Yuli Tri Setyono mengatakan budidaya ikan di keramba jaring apung merupakan salah satu program utama dalam pengelolaan kahati DPL Pulau Sebesi. Hingga saat ini, sudah dibangun 20 petak keramba apung masing-masing berukuran 2,5 x 2,5 meter.
Ikan yang dibudidaya kurang lebih 5.000 ekor, jenis kakap putih dan bawal bintang, sebutnya.
Dijelaskan, keberhasilan budidaya tersebut diukur dari dua faktor yaitu faktor teknis dan nonteknis. Hal teknis meliput tingkat kelangsungan hidup ikan dan pertumbuhan ikan, sedangkan untuk hal teknis lebih mengarah dalam usaha budidaya dari sisi biaya operasional kegiatan budidaya.
Pada bagian lain, Yuli Tri Setyono mengatakan PLN UPK Tarahan bekerja sama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Indocarbon Nusantara untuk menciptakan inovasi pakan mandiri.
“Tim sudah melakukan uji coba pembuatan pakan mandiri. Sebentar lagi kita akan menguji, apakah ikan-ikan di kerambah itu akan melahap pakannya atau tidak dan nanti juga akan kita uji pengaruh pakan itu dengan pertumbuhan ikannya”, ujarnya.
Ketua Badan Pengelola Daerah Perlindungan Laut Pulau Sebes, Ahyar Abu mengucapkan terima kasih kepada PLN Tarahan yang telah memberikan bantuan kepada desanya. Mulai dari rumah apung dan sekarang mesin pembuat pakan. "Mudah-mudahan program tersbut berjalan lancar dan membantu perekonomian bagi masyarakat di Pulau Sebesi,“ tuturnya.
Ahmad Irfanto, perwakilan dari IPB, mengatakan pakan merupakan salah satu komponen penting dalam kegiatan budidaya perikanan. Manajemen pakan yang baik akan meningkatkan kelangsungan hidup dan pertumbuhan ikan selain itu juga dapat menghembat biaya produksi sehingga akan meningkatkan profit budidaya.
Harga pakan yang mahal dan ketersediaannya yang terbatas menjadi kendala budidaya ikan. Petani budidaya ikan membutuhkan alternatif pakan lain agar usahanya menguntungkan.
Program pembuatan pakan mandiri, kata dia, bertujuan mengedukasi petani budidaya agar mampu menyediakan pakan ikan dengan membuat formulasi spesifik dan menggunakan bahan-bahan yang ada di sekitar. Sehingga dapat menghembat biaya operasional dan meningkatkan penghadilan.
Menurut dia, dalam program itu, pembuatan pakan dapat dihemat. Sebelumnya biaya awal pakan Rp30 ribu/kg kini menjadi Rp10 ribu/kg. Selain itu, pakan yang telah di formulasi khusus dapat meningkatkan kelangsungan hidup dan pertumbuhan ikan budidaya. (*)
Editor: Muhammad Furqon