MOMENTUM, Seputihagung--Seorang murid Sekolah Dasar (SD) nyaris menjadi korban penculikan anak.
Peristiwa tersebut dialami RA (12) warga RT 17, Dusun 3B Kampung Mujirahayu, Kecamatan Seputihagung, Kabupaten Lampung Tengah, Rabu (17-8-2022).
Kejadian itu terjadi ketika korban dalam perjalan pulang ke rumah usai mengikuti perlombaan sekolah dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan Republik Indonesia (RI).
Saat ditemui di kediamannya, Risanda Aisya yang didampingi kedua orangtuanya menjelaskan kronologis kejadian saat dirinya nyaris menjadi korban dugaan penculikan anak.
RA menceritakan berawal pulang bersama temannya dari sekolah. Ketika temannya sudah belok ke jalan arah rumahnya, RA jalan sendiri menuju rumahnya yang berjarak 200 meter dari tempat kejadian.
“Ketika tiba di jembatan tiba-tiba ada ibu-ibu tua yang gendong anak kecil menghampiri aku nanya jalan arah Gayausakti. Tapi aku gak jawab, dan tiba-tiba datang mobil Luxio warna hitam, terus ibu-ibu itu pegang lengan tanganku dan narik-narik nyuruh aku masuk ke mobil. Aku langsung melawan dan lari sambil teriak minta tolong,” ujarnya.
Karena korban lari dan teriak minta tolong ke warga, mobil tersebut langsung melaju kencang ke arah Kampung Gayausakti, Kecamatan Seputihagung.
Menurut pengakuan korban, sempat melihat ada tiga anak kecil di dalam mobil yang sedang disekap dua orang laki-laki agar tidak berteriak.
Melihat anaknya pulang dengan kondisi menangis, ibu korban Titik Mariyati (33) lantas menanyakan penyebabnya. Awalnya korban tidak menjawab dan hanya menangis ketakutan.
Setelah mendengar pengakuan anaknya yang hampir menjadi korban dugaan penculikan, dirinya langsung syok dan sedih.
“Saya kaget anak saya pulang-pulang kok nangis ketakutan, pas saya tanya kenapa dek, dia cuma jawab Mak aku tadi mau diculik sama ibu-ibu bawa anak kecil. Saya langsung lemes dan bersyukur anak saya masih dilindungi Allah SWT dan masih bisa ketemu sama bapak ibunya,” jelasnya.
Usai kejadian tersebut, korban masih syok dan ketakutan. Bahkan saat ibunya mengajak keluar rumah, korban menolak karena masih trauma. “Sekarang kondisinya sudah agak mendingan. Tadi sore masih sering ngelamun, dan sempet saya ajak keluar tapi anak saya gak mau karena masih takut. Bahkan dia juga bilang takut untuk pergi ke sekolah,” bebernya.
Meski demikian, pihaknya bersyukur, karena anaknya masih mendapat perlindungan dari Allah SWT. “Saya sedih dan syok tau anak saya hampir diculik, tapi Alhamdulillah anak saya masih dilindungi dan masih bisa ketemu bapak ibunya,” ungkapnya sembari meneteskan air mata.
Usai mendengar kabar dari kepala dusun 3 B dan Anggota Linmas bahwa salah satu warganya nyaris menjadi korban dugaan penculikan anak, Subandi Kepala Kampung Mujirahayu langsung mendatangi korban untuk mengetahui kebenarannya.
Subandi mengatakan setelah mendengar kabar tersebut dirinya langsung menginfoemasikan kepada seluruh kepala kampung di Kecamatan Seputihagung melalui pesan suara Whattapps agar dapat menghimbau kepada warganya untuk berhati-hati dalam menjaga dan mengawasi anak-anakanya, dan tidak melepas anak sendirian, agar tidak terjadi seperti warganya yang nyaris menjadi korban dugaan penculikan saat sedang berjalan sendirian.
“Diketahui bersama saat ini masih momen HUT RI, setiap kampung masih banyak kegiatan-kegiatan keramaian dan saya khawatir jika mobil yang diduga pelaku penculikan tersebut masih berkeliaran di sekitar wilayah Seputihagung,” katanya.
Dia juga mengimbau kepada seluruh warga Kampung Mujirahayu khususnya, dan juga warga Seputihagung dan Lamteng agar lebih berhati-hati dengan orang yang tidak dikenal, serta bagi orang tua yang masih memiliki anak bisa menjaga anak-anaknya dengan baik dan jangan membiarkan mereka sendirian terutama saat sedang menyaksikan kegiatan perayaan HUT RI.
“Berdasarkan informasi dari anak yang hampir menjadi korban dugaan penculikan tersebut, bahwa korban juga melihat ada anak-anak balita di dalam mobil yang tengah disekap agar tidak berteriak. Untuk itu saya menghimbau agar para orang tua bisa menjaga anak-anaknya dengan baik,” imbuhnya.
Dia juga sudah menginformasikan kejadian tersebut kepada Babinkamtibmas Kampung Mujirahayu agar bisa di tindaklanjuti, serta menghimbau kepada seluruh perangkat kampung mulai dari RT, Dusun dan lainnya agar lebih waspada dengan orang yang tidak dikenal dan jika melihat ada yang mencurigakan untuk segera melapor. (*)
Editor: Agus Setyawan