Harianmomentum.com--Puluhan warga Desa
Baturaja Kecamatan Punduhpidada Kabupaten Pesawaran menggelar demonstrasi di
halaman kantor bupati setempat, Kamis (26/10). Mereka mendesak Bupati Dendi
Ramadhona mencopot Rukun Pruwadi dari jabatan Kepala Desa (Kades) Baturaja.
“Masyarakat sudah gerah dengan kelakuan Kades Baturaja yang tak
merealisasikan pembangunan melalui dana desa (DD) dan menaikan harga beras
miskin bantuan pemerintah, secara sepihak,” kata Saiful Efendi koordinator aksi
tersebut, berorasi.
Menurut dia, berdasarkan laporan pihak kecamatan, pembangunan fisik dari DD
yang diterima sebesar 60 persen pada tahap pertama sudah direalisasikan.
Faktanya tidak ada yang dikerjakan.”Pengerjaa DD juga tidak pernah melibatkan
masyarakat dan aparat desa," ungkapnya.
Selain itu, lanjut dia, dalam pembuatan dokumen administrasi kependudukan
(adminduk), seperti KTP, dan Akta Kelahiran, warga dikenakan biaya Rp150 sampai
300 ribu.
“Dia (Kades Baturaja) melakukan pemecatan sepihak terhadap Kadus Panglon,
tanpa alasan yang jelas. Kami yang datang ke sini, bukan hanya perwakilan
masyarakat, tapi juga para aparat desa: Sekdes, BPD, Kaur, RT dan tokoh
masyarakat,” bebernya.
Asisten I Pemkab Pesawaran Syukur saat menerima perwakilan pendemo
mengatakan sudah mencatat semua aspirasi yang disampaikan.
“Semua sudah kami catat. Hari Senin nanti akan kami laporkan kepada bupati.
Pastinya kita akan menurunkan tim, untuk mengecek kebenaran laporan ini,” kata
Syukur.(doy)
Editor: Harian Momentum