MOMENTUM, Bandarlampung--Kebutuhan daya listrik pada tahun 2022 mencapai 1.200 megawatt.
Sedangkan untuk jaringan listrik yang tersedia hanya mampu menyuplai 700 megawatt. Sehingga, Lampung masih mengalami defisit 500 megawatt.
Hal itu disampaikan Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Lampung Kusnardi saat sosialisasi pembangunan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (Sutet) 275 kV Gumawang-Lampung 1, Rabu (31-8-2022).
"Saat ini listrik beban sudah mencapai 1200 megawat. Sementara jaringan yang tersedia sanggup menyuplai 700 megawat. Sehingga tahun ini masih defisit 500 megawat," kata Kusnardi.
Dia menyebutkan, kekurangan pasokan daya listrik yang masuk ke Lampung dipengaruhi sedikitnya pembangkit.
Apalagi, kebutuhan listrik di Lampung diprediksi terus mengalami peningkatan sebsar 8,89 persen setiap tahunnya.
Karena itu, PT PLN (Persero) UIP Sumbagsel akan menambah infrastruktur interkoneksi jaringan listrik Gumawang Sumsel-Lampung menjadi 1500 Megawatt.
"Dengan adanya penambahan infrastruktur interkoneksi jaringan listrik ini, maka bisa bertambah dua kali lipat lebih dari ketersediaan sekarang," jelasnya.
Menurut dia, rencana pembangunan sustet itu akan melewati 13 kecamatan dan 39 desa . Rinciannya, Kabupaten Mesuji empat desa satu kecamatan, Tulangbawang Barat 13 desa dan lima kecamatan.
Kemudian Tulangbawang satu desa dan satu kecamatan, Lampung Tengah 19 desa dan 3 kecamatan, Pesawaran 12 desa dan satu kecamatan.
Terpisah, Assistant Manager Komunikasi PT PLN UIP Sumbagsel Dimas Kriesta Wijaya menjelaskan, pembangunan sutet itu untuk memperkuat pasokan listrik di Lampung.
"Jadi Gumawang Lampung 1 ini juga masuk kedalam satu rangkaian sistem kelistrikan yang terkoneksi dengan tol listrik 275 kV," sebutnya.
Selain itu, dia mengatakan, pembangunan sutet juga untuk mendukung dan menyukseskan pembangunan di Lampung.
"Ini butuh pasokan daya yang besar jadi Sutet ini memiliki peran penting untuk bisa mensukseskan program pemerintah dari sisi kelistrikan," terangnya.
Apalagi, dia menilai, 275 kV merupakan selang besar untuk mengalirkan daya dari pembangkit yang ada di Sumatera. (**)
Editor: Agung Darma Wijaya