Transformasi PTPN VII: Hanya untuk Personel yang Adaptif

img
PTPN VII menggelar Komisaris Sharing Experience di Palembang.

MOMENTUM, Palembang -- Senior Executiv Vice President (SEVP) Bidang Business Support PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VII Okta Kurniawan mengingatkan seluruh karyawan PTPN VII untuk bersiap menjalani perubahan.

Program transformasi bisnis di PTPN VII yang merupakan mandataris dari Holding Perkebunan Nusantara (PTPN Holding) maupun Kementerian BUMN yang sedang berjalan, kata dia, hanya akan memberi ruang kepada para personel yang siap berubah.

“Saya sampaikan kepada kita semua, bahwa program transformasi model bisnis yang sedang berjalan ini adalah kesempatan untuk berubah dan memperbaiki diri. Korporate membutuhkan personel-personel yang adaptif dengan perubahan di PTPN Grup. Siapa saja yang gagal beradaptasi, akan terseleksi secara alamiah,” kata dia.

Pernyataan itu disampaikan Okta saat memberi pengantar pada acara “Komisaris Sharing Experience” di Palembang, Kamis (8/9/22). Komisaris Utama PTPN VII Nurhidayat menjadi pembicara utama pada sesi penguatan dan internalisasi core value AKHLAK itu. Hadir pada momen itu, Kabag Operasional I Daniel Solikin, Kabag SDM Hidayat, Kabag SPI Ary Askari, dan Komite Audit Dewan Komisaris.

Sebanyak 45 peserta yang perupakan Manajer Unit dan Asisten Kepala PTPN VII Wilayah Sumsel mengikuti secara langsung. Sedangkan semua Manajer dan pejabat setingkat di bawah manajer di seluruh unit PTPN VII mengikuti secara virtual.

Okta mengatakan, sejak tiga tahun terakhir, PTPN VII sebagai anak usaha PTPN Holding telah melakukan langkah transformasi dengan enam program restrukturisasi. Yakni, restrukturisasi keuangan, restrukturisasi bidang model bisnis portoflio, rastrukturisasi bidang sumberdaya manusia, restrukturisasi disposal aset, restrukturisasi optimalisasi aset, dan restrukturisasi kinerja unggul alias operational excellence.

Hasil dari perubahan yang tergolong radikal ini, menurut Okta, sudah meneunjukkan hasil. Sejak 2021, kinerja perusahaan secara keseluruhan mengalami peningkatan yang jauh lebih baik.

“Kita bisa menilai keberhasilan itu dengan mudah dari kondisi cashflow sebagai ukuran paling normatif. Kinerja kita di tahun 2021 mulai untung. Dan tren ini harus kita jaga ekuat tenaga. Hanya ada satu cara, yakni bekerja keras dengan pedoman AKHLAK, amanah, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif,” kata dia.

Dalam konteks ini, Okta menyampaikan apresiasi kepada dewan Komisaris yang diwakili Komisaris Utama Nurhdayat yang memberi penguatan kepada seluruh insan PTPN VII agar siap berubah sesuai dengan budaya baru ini. Menurut Okta, internalisasi nilai-nilai AKHLAK ini memang harus dilakukan secara strategis dari level top manajemen hingga semua insan PTPN VII.

“Untuk diketahui, Pak Komut. Dalam rangka internalisasi AKHLAK ini, di PTPN VII telah dibentuk lima kluster. Yakni, kluster target (seluruh karyawan), kluster agen (para mandor sebagai penyampai), kluster booster (para asisten), kluster leader (para manajer dan setingkat), dan kluster sponsor (board of management,” kata dia.

Sementara itu, pada sesi experience sharing, Nurhidayat memilih model interaktif dengan peserta. Pengalaman 37 tahun bekerja di PTPN, pernah menjadi salah satu direktur di PTP Holding hingga menjadi Komisaris Utama PTPN VII yang dia bagikan tampak mewarnai spirit baru menghadapi tantangan dunia perkebuna ke depan.

Ia mengatakan, pola-pola lama di PTPN yang sudah kedaluarsa dalam konteks perkembangan zaman sudah saatnya dikikis habis. Sebaliknya, nilai-nilai baru akselerasinya demikian cepat harus dikejar dengan segenap kemampuan.

Pada tagline yang diluncurkan Kementerian BUMN, yakni AKHLAK, Nurhidayat menyebut nilai, pesan, dan batasannya sangat jelas. Ia menyebut, AKHLAK sebagai kata dengan makna bahasanya sebagai “perilaku” itu berkonotasi sangat positif. Aklhak adalah perbuatan yang baik, bahkan sepadan dengan adab yang disandingkan dengan ilmu berada setingkat diatasnya.

“Akhlak yang baik itu sepadan dengan adab. Kita sering mendengar kata-kata bijak bahwa adab itu setingkat lebih tinggi dari ilmu. Punya ilmu tinggi tetapi tidak beradab, itu omong kosong. Di AKHLAH sebagai core value perusahaan kita juga demikian. Walaun kita punya kompetensi unggul, ilmunya tinggi, tetapi kalau tidak berakhlak itu juga omong kosong,” kata dia.

Kembali mengutip salah satu kalimat pada Mars PTPN VII, Nurhidayat mengajak seluruh insan utama PTPN VII untuk menjadi bagian dari transformasi yang dilakukan korporasi. Secara konkret dia menunjukkan beberapa contoh bagi setiap karyawan tentanag apa itu amanah, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, dan kolaboratif.

“Mari kita menjadi bagian dari transformasi yang sedang berjalan di PTPN VII bersama Holding (PTPN Holding) dan Kementerian BUMN. Kita kuatkan keyakinan yang sudah diputuskan korporasi menjadi keyakinan kita juga secara pribadi atau individu-individu. Sebab, setiap langkah memang butuh keyakinan yang kuat,” kata dia. (*)






Editor: Muhammad Furqon





Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos