Pemprov dan BI Lampung Gelar Forum Investasi di Jakarta

img
Gubernur Lampung Arinal Djunaidi dan Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Lampung, Budiyono.

MOMENTUM, Jakarta--Pemerintah Provinsi Lampung bersama Bank Indonesia Perawakilan Lampung dan FOILA menggelar even Lampung Investment Business Collaboration Forum (LIBCF) 2022 di Hotel Sultan, Jakarta, Selasa (20-9-2022).

Gubernur Lampung, Arinal Djunaidi berharap Lampung Investment Business Collaboration Forum ini menjadi gerbang menjalin kemitraan dalam menggali potensi dan peluang investasi di Provinsi Lampung.

Pemerintah Provinsi Lampung berkolaborasi dengan Bank Indonesia terus menggali potensi dan peluang investasi yang berada di Provinsi Lampung melalui Forum Investasi Lampung (FOILA), katanya.

FOILA bertujuan untuk memfasilitasi komunikasi dan kerja sama antarpemerintah untuk mendorong investasi di Lampung dengan melakukan terobosan  yang intensif demi mendorong penanaman modal asing dengan strategi menjaga iklim investasi yang stabil.

Kami berharap para investor dapat berkontribusi dalam membangun infrastruktur di Provinsi Lampung serta membantu kami untuk dapat masuk ke dalam jalur rantai pasok dunia, dan mendukung keberlanjutan ekonomi.

Dia berharap even ini menjadi momentum bagi para investor untuk dapat kembali berinvestasi di Lampung melalui kerjasama yang saling menguntungkan. "Kami menunggu anda di Lampung, kami mengundang anda para investor untuk dapat berinvestasi di Lampung," katanya.

Gubernur menyatakan akan membantu calon investor yang  ingin mendapatkan informasi lebih rinci mengenai proyek-proyek investasi yang ditawarkan Pemprov Lampung.

"Forum ini bukan hanya untuk menunjukkan apa yang telah kami lakukan, tetapi untuk lebih meningkatkan kemitraan di masa depan," kata Arinal.

Selanjutnya dikatakan, investasi adalah jangkar dari pemulihan ekonomi, khususnya di tengah ketidakpastian yang saat ini tengah melanda dunia. Data dari Kementerian Investasi/BKPM menunjukkan realisasi investasi di Lampung pada semester pertama tahun 2022 (Jan-Jun) tercatat Rp4,2 triliun. Capaian ini hanya 38% dari target realisasi investasi  tahun 2022.

Kontribusi paling signifikan berasal dari Kota Bandarlampung sebesar 39 persen dari realisasi investasi di Provinsi Lampung. Jika dilihat berdasarkan sektor, kontribusi paling signifikan berasal dari hotel dan restoran yaitu sebesar 19 persen, diikuti sektor makanan (18%), dan konstruksi (14%).

Pada tahun 2022, dari target investasi nasional sebesar Rp1.200 triliun, target investasi Provinsi Lampung adalah Rp11 triliun. Untuk mencapai target tersebut, pemerintah pusat mendorong dilakukannya kerjasama antara pemerintah provinsi, pemerintah kab/kota, sektor swasta dan UMKM.

Transformasi ekonomi harus dilakukan dengan cara-cara yang lebih ramah lingkungan dan dengan memperhatikan keberlanjutan jangka panjang.

Gubernur mengingatkan, permintaan produk yang lebih ramah lingkungan semakin meningkat seiring dengan meingkatnya kesadaran  konsumen global, pergeseran perilaku konsumen di negara maju, dan meningkatnya jalur rantai pasokan global.

Hal ini akan mempengaruhi permintaan dan daya saing produk terutama produk unggulan untuk pasar ekspor di masa yang akan datang. Oleh karena itu, transisi ke arah ekonomi berkelanjutan harus terus diakselerasikan. Karenanya, masa depan yang berkelanjutan merupakan tanggung jawab bersama.

Sementara Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Lampung, Budiyono, menyampaikan, acara ini digagas Bank Indonesia Lampung bekerja sama dengan Lampung Investment Forum (FOILA), untuk pemulihan ekonomi melalui peningkatan eksposur peluang investasi provinsi kepada dunia secara luas.

Menyaksikan peningkatan yang signifikan dari kekhawatiran di antara anggota FOILA tentang bagaimana memacu investasi di Lampung dengan mempromosikan proyek-proyek investasi dan menyiapkan profil proyek investasi yang bersih dan jelas.

"Kami bekerja sama untuk mempromosikan dan memfasilitasi calon investor dalam menjajaki proyek investasi di Lampung." kata dia.

Dalam beberapa dekade terakhir, tambahnya, sebagian besar investasi asing ke Indonesia masuk ke kawasan industri di sekitar Jakarta, tetapi beberapa tahun terakhir telah menunjukkan bahwa dalam hal pembangunan ekonomi, pusat gravitasi bergeser ke pengembangan enam, yang disebut koridor ekonomi, termasuk Sumatera, sementara dalam jangka panjang, peluang baru menanti investor di daerah-daerah di seluruh nusantara.

"Kami senang Anda bersama kami dan suatu kehormatan bahwa kami memiliki kesempatan untuk mempresentasikan proyek investasi kami di Lampung sehingga Anda dapat mengambil bagian dalam pengembangan kami," ujarnya.

Masih kata, Budiyono, akan ada diskusi pleno dan tematik untuk membahas isu-isu terkini tentang ekonomi sirkular, investasi berkelanjutan, inisiatif pembiayaan hijau, dan inovasi kebijakan menuju ekonomi hijau. Disampaikan oleh para ahli dan pembuat kebijakan nasional, diskusi yang luar biasa dan konstruktif.

Selain isu terkini, akan dipaparkan presentasi tentang peluang investasi di Lampung. "Kami juga menyiapkan sesi pertemuan satu lawan satu antara manajer proyek dan calon investor," katanya.

Pembicara dalam kegiatan tersebut adalah Aretha Aprilia, Kepala Unit Lingkungan United Nation Development Programme (UNDP) Indonesia dan Nurul Ichwan, Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM.

Nurul Ichwan, Deputi Bidang Perencanaan Penanaman Modal Kementerian Investasi/BKPM, menyoroti bahwa di Provinsi di Provinsi Lampung terdapat satu daerah kawasan indutri yang sudah Pre Feasibility Study Stage yang dikeluarkan BKPM.

Selain itu, tambahnya, investor mempertimbangkan ketersediaan green energy (energi hijau yang ramah lingkungan) dalam aktivitas industri.

Kegiatan itu diharidi duta besar dari berbagai negara. Antar alain, Republik Rakyat Tiongkok, Singapura, Jepang, Malaysia, New Zealand, Qatar, Uni Emirat Arab, dan Kerajaan Inggris.  Konsul Jenderal Republik Rakyat Tiongkok, Jepang, Malaysia, dan Singapura. (*)






Editor: Muhammad Furqon





Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos