MOMENTUM, Bandarlampung--Badan Pusat Statistk (BPS) Kota Bandarlampung menggelar sosialisasi Registrasi Sosial Ekonomi guna menyambut pendataan Regsosek.
Pendataan awal Regsosek akan dimulai pada Oktober hingga November mendatang, yang menyasar penduduk atau keluarga di Indonesia.
Regsosek merupakan, pendataan seluruh penduduk yang mencakup seluruh profil dan kondisi sosial ekonomi. Mulai dari kondisi demografi, perumahan, keadaan disabilitas seseorang, kepemilikan aset hingga informasi geospasial.
Pendataan awal Regsosek, menggunakan pendekatan keluarga dengan memperhatikan domisili semua anggota keluarga yang tercantum pada Kartu Keluarga (KK).
Sedangkan, variabel data yang dikumpulkan melingkupi data kependudukan dan ketenagakerjaan, perumahan, kondisi kesehatan dan disabilitas, perlindungan sosial, pendidikan dan pemberdayaan ekonomi.
Data tersebut kemudian akan divalidasi guna menghasilkan data yang berkualitas. Sehingga, terbentuknya Pusat data nasional terintegrasi.
Kepala Badan Pusat Statistk (BPS) Kota Bandarlampung Akhmad Nasrudin mengatakan, hasil Regsosek itu, akan menjadi rujukan dalam penentuan target dan penyusunan program perlindungan sosial serta pemberdayaan ekonomi.
"Berupa percepatan penanggulangan kemiskinan ekstrem, UMKM, data kependudukan, ketenagakerjaan, pendidikan dan pertanian," kata Akhmad Nasrudin saat membuka sosialisasi Registrasi Sosial Ekonomi, di Hotel Novotel, Senin (26-9-2022).
Menurut dia, dengan dimulainya pendataan awal Regsosek di tahun 2022, diharapkan pada2024 mendatang akan terbentuk stabilitas sistem dan integrasi data.
"Yaitu terbentuknya pusat data nasional, terbangunnya mekanisme quality control serta penargetan dan monev yang terintegrasi," harapnya. (**)