MOMENTUM, Pringsewu -- Dinas Perpustakaaan dan Kearsipan Daerah Kabupaten Pringsewu menggelar sosialisasi kearsipan pendalaman aplikasi Sistem Informasi Kearsipan Dinamis Terintegrasi (Srikandi).
Kegiatan berlangsung tiga hari, Rabu-Jumat (16-18/11/2022) di Hotel Marisa Pringsewu. Diikuti 60 peserta berasal dari pengelola arsip dan kasubag umum kepegawaian dari masing-masing OPD.
Menghadirkan sejumlah narasumber diantaranya Irawanto Eko Saputro dari Lembaga ANRI dan dari internal Dinas Perpustakaan setempat.
Kepala Dinas Perpustakaaan dan Kearsipan Daerah Kabupaten Pringsewu Yanwir HK usai prosesi pembukaan kegiatan mengatakan, tujuan dari program tersebut yakni untuk pendalaman aplikasi Sriknadi sekaligus penginputan struktur organisasi dimasing-masing OPD.
"Juga aplikasi Srikandi sebagai uji coba guna mempersiapkan perluncuran Srikandi pada 2023 mendatang," jelas Yanwir.
Menurut dia, aplikasi Srikandi merupakan bentuk dukungan bidang kearsipan dalam penerapan SPBE. Dinas Perpustakaan tetap berkoordinasi dengan Dinas Kominfo dan Bagian Organisasi Setdakab Pringsewu.
Kadis Perpustakaan menambahkan, bahwa suatu arsip tidak bisa diangggap sederhana dan ini hal yang penting sekali. Apalagi arsip-arsip yang dinamis yang menjadi barang bukti nyata dalam aktivitas Pemerintahan.
Juga arsip tidak hanya dalam betuk tulisan-tulisan, tetapi juga bentuk rekaman video, audio dan sebagainya dan sangat disayangkan jika tidak bisa dimanfaatkan data dengan baik.
"Saya meminta semua OPD dapat manfaatkan semua teknologi dan aplikasi yang untuk bagaimana bisa mengkomunikasi dengan baik di berbagai peristiwa dalam bentuk arsip,"harap Yanwir.
Di tempat yang sama, Staf Ahli Bupati Pringsewu Hipni saat membuka kegiatan menyampaikan penghargaan kepada semua pihak, khususnya Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Pringsewu atas prakarsa dan upaya mewujudkan sistem kearsipan yang berbasis elektronik.
Menurutnya sosialisasi tersebut menjadi rujukan bagi seluruh institusi pemerintahan dalam melaksanakan tata kelola pemerintahan dan layanan publik yang berbasis elektronik. "Hal ini penting, karena tuntutan digitalisasi mengharuskan kita untuk mengikuti dinamika ini, agar kita dapat terus maju dan tumbuh berkembang lebih baik. Kita dituntut untuk senantiasa tanggap dan cepat dalam menghadapi perubaha,"ucapnya.
Hipni mengimbau agar Srikandi segera diberlakukan dan seluruh perangkat daerah. Dukungan para admin selaku operator yang akan ditunjuk di setiap perangkat daerah agar dapat memahami dengan baik teknis menjalankan aplikasi kearsipan.
"Kita mengharapkan dengan integrasi ini maka akan mendukung kinerja pemerintahan yang lebih mudah, terukur dan berkelanjutan,"imbuhnya. (*)
Editor: Muhammad Furqon