MOMENTUM, Bandarlampung-- Prof Muhamad Nadratuzzaman Hosen mengatakan baru 62 persen masyarakat paham tentang Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) sebagai lembaga pemerintah.
Hal itu disampaikan pimpinan Baznas RI itu dalam Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) Baznas Provinsi Lampung, di Bukit Randu, Jumat (25-11-2022).
"Selama ini masih banyak masyarakat yang belum tau, mereka masih menganggap Baznas sebagai ormas," ujar Nadratuzzaman.
Untuk itu, maka perlu kerjasama seluruh jajaran hingga tingkat desa agar terus menyosialisasikan dan mengajak masyarakat menyalurkan zakatnya melalui Baznas.
Kelak, kata dia, Baznas sebagai lembaga pemerintah harus dapat memperjuangkan masuk dalam musrembang.
"Jadi, tidak ada anggapan kalau Baznas hadir karena politik, karena Baznas fokus bekerja untuk kesejahteraan umat/rakyat," ujar Nadratuzzaman.
Dia juga berharap seluruh pengurus bisa mendorong para muzaki/penzakat menjadikan Basnas sebagai pilihan untuk menyalurkan zakatnya.
"Banyak kegiatan yang dapat dikelola Baznas dalam penyaluran zakat, seperti mikro finance, bedah rumah hingga beasiswa bagi anak-anak yang berhak," kata dia.
Maka dari itu, perlu melakukan digitalisasi sehingga seluruh target pengumpulan zakat tercapai. "Apalagi target kita di tahun 2022 sebanyak Rp26 triliun, jadi masih banyak yang harus dilakukan untuk realisasi tersebut," kata dia.
Menanggapi soal digitalisasi pengumpulan zakat, Wakil Ketua IV Baznas Lampung, Aseb Abdul B mengatakan, sudah mulai menerapkannya. "Kita sudah mulai seperti laporan SIMBA, tapi memang belum maksimal," katanya.
Untuk itu, tahun 2023 nanti akan menggelar Baznas Expo yang bekerjasama dengan pengusaha sebagai salah satu sarana sosialisasi. "Harapannya dengan kegiatan itu bisa meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap Baznas," ujarnya.(**)
Editor: Agus Setyawan