MOMENTUM, Bandarlampung--Perum Bulog Regional Lampung bakal menerima 25 ribu ton beras yang diimpor dari Thailand.
Rencananya beras tersebut diterima secara bertahap pada akhir Desember 2022 dan Januari 2023.
Hal itu disampaikan Kepala Perum Bulog Divisi Regional Lampung Etik Yulianti saat diwawancarai di Hotel Bukit Randu Bandarlampung, Rabu (21-12-2022).
Etik menjelaskan, Lampung bakal menerima 5 persen dari total 500 ribu ton beras yang diimpor pemerintah pusat.
"Ini akan diberikan secara bertahap. Tahap 10 ribu ton yang diterima akhir Desember. Sisanya saat Januari, sebelum masa panen," jelasnya.
Dia memastikan, keberadaan beras impor tersebut tidak akan mempengaruhi serapan beras lokal dan gabah yang dilakukan Bulog. .
"Ini tidak mempengaruhi serapan gabah ditingkatkan petani. Kita akan serap terus karena kita juga mengirim ke daerah lain," tuturnya.
Bahkan, dia menyebutkan, sudah mengirimkan 29 ribu ton beras dari petani ke Sumatera Barat, Jambi, Riau dan Sumatera Selatan.
Menurut dia, beras impor tersebut untuk mencukupi kebutuhan masyarakat di daerah-daerah yang sektor pertaniannya sedikit.
Meski demikian, dia menjelaskan, beras tersebut bukan hanya untuk Lampung, tetapi diperuntukkan bagi beberapa provinsi lainnya. Seperti Jambi dan Bengkulu.
"Apa bila mendesak nanti digunakan untuk Bandarlampung yang daerah pertaniannya sedikit. Kita juga sudah ditunggu Jambi dan Bengkulu," terangnya.
Untuk harga jual, dia masih menunggu informasi dari pemerintah pusat sekaligus kedatangan beras impor masuk ke Lampung.
"Untuk harga jual belum ditentukan, kita tunggu sampai berasnya sampai. Yang penting diterima dulu dan kita memastikan kondisinya bagus," sebutnya.
Etik mengatakan, untuk penyimpanan beras impor, Bulog Lampung telah menyiapkan gudangnya. "Kita sudah sedang merapihkan gudang penyimpanan," ujarnya. (**)
Editor: Agung Darma Wijaya