MOMENTUM, Lampung--PT Pupuk Indonesia (Persero) menyiapkan stok pupuk bersubsidi bagi petani di Provinsi Lampung sebanyak 47.250 ton. Stok per tanggal 8 Februari 2023 ini setara dengan 167 persen dari ketentuan minimum yang diatur oleh Pemerintah, yaitu 28.211 ton.
VP Penjualan Wilayah 2 (Sumatera Bagian Selatan), Taufiek, Kamis (9-2-2023) menyampaikan bahwa, stok tersebut terdiri dari pupuk Urea dan NPK 15-10-12 (formulasi biasa). Adapun rinciannya pupuk Urea sebanyak 16.814 ton dan NPK 30.435 ton.
"Posisi stok Urea saat ini mencapai 108 persen dari ketentuan minimum Pemerintah. Begitu juga dengan NPK, pesediaannya sebanyak dua kali lipat atau 242 persen. Stok tersebut aman untuk memenuhi kebutuhan pupuk petani di Lampung selama tiga minggu ke depan," ujar Taufiek.
Persediaan tersebut, tambahnya, saat ini berada di gudang Lini III atau Kabupaten/Kota. Antara lain stok pupuk Urea di gudang Kabupaten Lampung Barat sebanyak 1.015 ton, Lampung Selatan 671 ton, Lampung Tengah 2.762 ton. Kemudian stok di Lampung Timur 1.823 ton, Lampung Utara 2.499 ton, Pesawaran dan Pringsewu 2.346 ton, Tulang Bawang 1.144 ton, dan Kota Bandar Lampung 4.555 ton.
Selain itu, untuk menambah jumlah persediaan stok pupuk bersubsidi, saat ini terdapat 3 kapal dalam perjalanan menuju Lampung dengan mengangkut pupuk urea bersubsidi sebanyak 14.700 ton pupuk urea bersubsidi yang terdiri dari 11.000 ton urea bersubsidi curah dan 3.700 ton urea bersubsidi inbag.
Berikutnya, stok pupuk NPK di Kabupaten Lampung Barat sebesar 1.230 ton, Lampung Selatan 379 ton, Lampung Tengah 974 ton, Lampung Timur sebanyak 2.741 ton, Lampung Utara 1.781 ton, Pesawaran dan Pringsewu 2.899 ton, Tulang Bawang 1.773 ton, dan Kota Bandar Lampung 18.657 ton.
Taufiek pun memastikan jika seluruh pupuk bersubsidi yang didistribusikan Pupuk Indonesia kepada petani telah memenuhi persyaratan dalam Permentan Nomor 10 Tahun 2022. Petani yang berhak mendapatkan pupuk bersubsidi wajib tergabung dalam kelompok tani, terdaftar dalam Sistem Informasi Manajemen Penyuluh Pertanian (SIMLUHTAN), menggarap lahan maksimal dua hektare.
Permentan 10/2022 juga menetapkan hanya sembilan komoditas yang mendapat pupuk bersubsidi, yaitu padi, jagung, kedelai, cabai, bawang merah, bawang putih, tebu rakyat, kakao, dan kopi. Kesembilan komoditas ini merupakan pertanian strategis yang berdampak terhadap inflasi. Sedangkan komoditas yang lain tidak lagi mendapat alokasi
"Petani dapat menebus pupuk bersubsidi pada kios-kios resmi yang telah ditentukan untuk melayani kelompok tani setempat," tandas Taufiek.
Terakhir ia mengungkapkan bahwa realisasi penyaluran pupuk bersubsidi di Provinsi Lampung per 8 Februari 2023 mencapai 65.987 ton, terdiri dari pupuk Urea sebanyak 41.782 ton dan NPK sebesar 24.204 ton. Realisasi ini mencapai 13 persen dibandingkan dengan alokasi pupuk bersubsidi tahun 2023 untuk Provinsi Lampung, yaitu 526.550 ton. (*)
Editor: Agus Setyawan