Geng Motor Berulah Bikin Resah, Ini Kata Pengamat Hukum Unila

img
Pengamat Hukum Universitas Lampung Yusdianto.

MOMENTUM, Bandarlampung--Akhir-akhir ini aksi tawuran antar geng motor membuat resah warga Bandarlampung.

Bagaimana tidak, dalam aksinya gerombolan tersebut menggunakan senjata tajam jenis celurit dan saling serang menggunakan petasan api.

"Keberadaan geng motor ini tidak lagi selaras dengan falsafah mengapa geng motor ini di bentuk,  padahal sebetulnya geng motor itu dibentuk karena hobi yang positif," kata Yusdianto, Pengamat Hukum dari Universitas Lampung (Unila), kepada harianmomentum.com, Rabu (15-3-2023).

Perlu penanganan serius untuk menanggulangi kejahatan tersebut, dari seluruh stakeholder, baik pemerintah kota setempat, aparat kepolisian maupun dari (Satpol-pp) satuan polisi pamong praja. 

Baca Juga: Meresahkan, Tiga Anggota Geng Motor di Bandarlampung Ditangkap

"Saya mengharapkan di beberapa hari terakhir ini, perlu ada penanganan serius dari pemerintah,  hukum, pihak keamanan dan kepolisian untuk menanggulangi kejahatan ini," jelasnya.

Menurut dia, geng motor yang ada di Bandarlampung didominasi oleh kelompok remaja baik tingkat SMP (sekolah menengah pertama maupun SMA (sekolah menengh atas).

"Kita sebut perilaku meraka ini perilaku yang menyimpang, lebih kepada melakukan perbuatan yang kriminal," imbuhnya.

Lebih lanjut, kata dia, geng motor yang di dominasi remaja itu masih dalam proses transisi dari remaja ke dewasa, kematangan mental, emosional, pergaulan maupun secara fisik.

Bentuk-bentuk kejahatan geng motor ini bisa disebabkan dari beberapa faktor. "Yang pertama faktor pendidikan, lingkungan  pergaulan dan faktor keluarga (broken home), itu semua bisa menjadi faktor penyebab mereka melakukan perbuatan kriminal," ungkap dia.

Masih kata dia, ada cara yang bisa mengurangi kegiatan anarkis yang dilakukan para remaja dengan upaya preventif dan represif. "Dengan melakukan tindakan preventif seperti orang tua berperan aktif mengawasi dan mengarahkan anak-anak mereka melakukan kegiatan yang positif," kata Yusdianto.

Kepada seluruh stakeholder dapat melakukan penyuluhan ke sekolah-sekolah, untuk meningkatkan pengetahuan mereka bahwa geng motor itu harusnya melakukan kegiatan yang positif.

Pihak kepolisian harus lebih sering-sering lagi melakukan razia di tempat kumpulnya para geng motor tersebut.

"Perlu ada penindakan yang tegas kepada mereka (geng motor), seluruh stakeholder baik aparat kepolisian, pemerintah dan media massa. mari kita sama-sama meningkatkan kerja sama untuk memberikan tingkatan kesadaran bagi mereka supaya mereka tidak melakukan kenakalan terkait kelompok geng motor," harapnya.(**)






Editor: Agus Setyawan





Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos