MOMENTUM, Bandarlampung--Sebanyak 400 bakal calon legislatif (bacaleg) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menjalani tes kesehatan jasmani dan rohani. Tes berlangsung di Kantor Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) PKB Lampung pada Rabu, 12 April 2023.

Ketua Lembaga Pemenangan Pemilihan Umum (LPP) DPW PKB Lampung Jauharoh Haddad mengatakan, hari ini ada sekitar empat ratus bacaleg kabupaten kota dan provinsi yang mengikuti tes kesehatan jasmani dan rohani guna mempersiapkan kontestasi pemilu mendatang.

"Ada tiga tes hari ini, jasmani, rohani, dan bebas narkoba. Sebagian dari bacaleg kabupaten sudah tes jasmani dan bebas narkoba, tinggal hari ini tes rohaninya," kata Jauharoh saat ditemui di DPW PKB Lampung pada Rabu, (12-4-2023) siang.

Dia mengungkapkan, untuk mempermudah bacaleg, PKB Lampung mengundang pihak Rumah Sakit Jiwa dan melakukan tes di DPW.

"Kita fasilitasi sehari ini, kalau ada yang belum tes hari ini dipersilahkan untuk datang ke rumah sakit," ujarnya.

Setelah ini, lanjut dia, para bacaleg akan melengkapi semua persyaratan dan bersiap untuk mengupload ke Sistem Informasi Pencalonan (Silon) KPU pada tanggal 1 sampai 14 Mei 2023.

Ia juga berharap PKB semakin kuat dan dapat mencapai target di parlemen pada pemilu 2024. "Dengan potensi caleg yang luar biasa, saya berharap PKB makin kuat di lapangan dan target kursi yang bertambah baik kabupaten kota dan provinsi," harapnya.

Selain itu, salah satu Bacaleg Kabupaten Pesawaran yang juga Ketua LPP Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PKB Pesawaran, Fajar Nurhardianto mengungkapkan rasa syukurnya usai melakukan tes kesehatan tersebut.

"Alhamdulillah tesnya berjalan dengan lancar, bebas dari narkoba. Secara kesehatan dan psikologi juga insyaAllah memenuhi syarat semua," ungkapnya.

Dia mengatakan, di setiap jalur tes terdapat ruangan masing-masing dan dilakukan secara bergantian.

"Kita tadi mengerjakan sekitar 500 soal, modelnya kurang lebih sama seperti tes psikologi untuk mengecek kejiwaan kita," tuturnya.

"Setelah ini selesai, kita para bacaleg PKB akan melaksanakan tes di pengadilan untuk melihat ada catatan kriminal atau tidak dan hak pilihnya dicabut atau tidak," tambah dia. (*)