MOMENTUM, Bandarlampung--Gubernur Arinal Djunaidi menjajaki kerjasama antara Pemerintah Provinsi Lampung dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Universitas Lampung untuk memajukan pertanian.
Hal itu terungkap dalam pertemuan antara Gubernur Arinal dengan Rektor IPB Prof. Dr. Arif Satria dan Rektor Unila Prof Dr Ir Lusmeilia Afriani di Mahan Agung, Kamis (1-6-2023).
Gubernur Arinal sangat menyambut baik rencana ini karena menurutnya hal tersebut merupakan sebuah upaya dalam rangka memajukan pertanian Provinsi Lampung di masa depan.
Menurut Arinal, Lampung memiliki kawasan hutan kurang lebih 1 juta hektare dari total luas keseluruhan sebesar 3,5 juta hektare dan masih berfungsi dengan sangat baik.
Gubernur menyebut, Provinsi Lampung memiliki beberapa komoditas pangan unggulan seperti kopi, biji coklat, jagung, beras dan juga merupakan lumbung pangan penghasil singkong nomor 1 di Indonesia maupun dunia.
Berdasarkan hal tersebut, Gubernur Arinal mengharapkan kerjasama dengan IPB maupun Unila dalam mengembangkan teknologi guna mengolah komoditas-komoditas unggulan tersebut.
Selain itu, Arinao berharap dengan adanya inovasi teknologi tersebut para petani yang berada di desa-desa dapat mengolahnya secara mandiri, mulai dari panen hingga pemasarannya.
Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) Prof. Dr. Arif Satria mengatakan siap membantu Provinsi Lampung berinovasi dalam teknologi pertanian.
Ia menyebut bahwa IPB memiliki beberapa inovasi yang nantinya diharapkan dapat ber-impact besar pada masyarakat dan petani di Provinsi Lampung.
"Kita ingin sekali inovasi-inovasi ini benar masuk di masyarakat dengan impact yang besar semoga masyarakat kita semakin baik," ujarnya.
Prof Arif juga mengatakan saat ini IPB telah mengembangkan inovasinya di 4.230 desa yang ada di Indonesia.
"Ini akan terus kami kembangkan dan saya juga akan bekerjasama dengan sejumlah perguruan tinggi lain karena semakin banyak perguruan tinggi yang semakin tertarik bekerjasama dengan IPB untuk membangun jejaring di desa-desa agar inovasi-inovasi semakin bisa di diseminasikan," pungkasnya.(**)
Editor: Agung Darma Wijaya