Wukuf di Arafah Saat Doa Mustajab, Hindari Aktivitas di Luar Tenda

img
Dokter Rozi memberikan penjelasan tentang persiapan jemaah haji dari Lampung menjelang pelaksaan ibaah haji.

MOMENTUM, Mekkah -- Jemaah haji dari Lampung kelompok terbang 49 kembali diingatkan untuk mempersiapkan diri dengan baik sebelum berangkat ke Arafah. Termasuk perbekalan selama melaksanakan puncak ibadah haji.

Pesan itu disampaikan saat penyuluhan persiapan jemaah haji menjelang puncak ibadah haji 2023. Berlangsung di musola Hotel Al Kiswah pada Jumat, 23 Juni 2023.

Penyuluhan disampaikan Pembimbing Haji Kloter 49, Purna Irawan, serta Tim Promosi Kesehatan PPIH Arab Saudi. Dokter Rozi dan Dokter Kinkin.

Pada kesempatan itu, Rozi meminta jemaah haji untuk menghindari aktivitas di luar tenda saat berada di Arafah. "Wukuf di padang Arafah merupakan saat doa diijabah Allah. Lakukan doa di dalam tenda," katanya.

Selain itu, jemaah juga diminta menjaga kesehatan agar dapat melaksanakan seluruh kegiatan wajib haji. Karena, kalau sampai sakit dan ditangani klinik haji dan sampai ke Rumah Sakit Arab Saudi, kata dia akan sulit melaksanakan wajib haji.


Pembimbing Haji Kloter 49, Purna Irawan.


Hal lain yang perlu diperhatikan jemaah haji selama di Arafah, Muzdalifah, dan Mina, Rozi menambahkan, jemaah jangan jalan sendiri karena dikhawatirkan kesasar. Seperti saat melempar jumroh ke Jamarat yang jaraknya sekitar lima kilometer dari Mina.

"Ikuti jadwal dan rute yang ditentukan. Jangan sendiri sendiri takut nanti kesasar, sehingga tidak tau jalan pulang ke tenda," imbaunya.

Dokter Kikin menambahkan, jemaah harus memperhatikan alat pelindung diri. "Diusahakan jangan pakai sandal jepit, beli slop atau sandal gunung. Ibu-ibu pakai kaos kaki dan sepatu," katanya. Seraya meminta jemaah agar segera menghubungi petugas kesehatan jika ada yang sakit.

Persiapan lain yang perlu dilakukan, membawa air minum dan oralit satu botol per hari. Minum air oralit mencejah tubuh jemaah kekurangan air akibat suhu di Arafah bisa mencapai 50 derajat Celsius.

Pelindung diri yang juga dibutuhkan, payung yang ada lapisan silver untuk melindungin tubuh sinar matahari. Bawa obat-obatan persiapan, kurma seperempat kilogram dan satu piring nasi.

Penyuluhan kesehatan dilakukan gabungan jamaah dari tiga kloter, 47, 48, 49 diadakan di lantai PR biasa dipakai solat berjamaah hotel Al Kiswah, usai solat Jumat.


Sementara Purna Irawan mengatakan puncak ibadah haji dimulai pada 8 Dzulhijjah atau pada Senin 26 Juni 2023. Jemaah haji diminta untuk menjaga kesehatan dan stamina agar bisa menjalankan ibadah haji dengan lancar.

"Puncak haji mulai 8 Dzulhijjah yang diperkirakan akan jatuh pada 26 Juni 2023. Jaga fisik, jangan terlalu bersemangat. Kita belum melakukan pelaksaan ibadah haji," ujar Purna Irawan.

Pada 8 Dzulhijjah atau 26 Juni, jemaah haji akan menuju Arafah, kemudian dilanjutkan ke Musdalifah, dan bermalam di Mina. Tiga lokasi yang biasa disingkat Armuzna itu merupakan tempat pelaksaan ibadah haji.

Menurut Purna Irawan, ibadah haji merupakan ibadah yang membutuhkan kesehatan dan kebugaran tubuh yang baik. Karena hampir seluruh aktivitas rukun ibadah haji membutuhkan kekuatan dan kebugaran fisik. Seperti saat wukuf di Arafah, bermalam di Mina, melempar jumroh di Jamarat, serta tawaf dan sai di Masjidil Haram. (*)






Editor: Muhammad Furqon





Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos