MOMENTUM, Bandarlampung--Penjabat (Pj) Bupati Mesuji Sulpakar berhasil menurunkan angka stunting hingga mencapai 5 persen.
Bahkan, Sulpakar mampu menjadikan Mesuji sebagai kabupaten dengan prevelensi stunting terendah di Provinsi Lampung.
Berdasarkan data yang diterima harianmomentum.com, Kamis (25-4-2024), pada tahun 2021 angka stunting di Mesuji mencapai 21,8 persen..
Kemudian, tahun 2022 naik menjadi 22,5 persen. Lalu, pada tahun 2023 turun drastis menjadi 5 persen.
Penurunan itu tak lepas dari peran Sulpakar melalui program Gebermas (Geralan Bersa Masyarakat Atasi Stunting).
"Kasus stunting Kabupaten Mesuji memang pada tahun 2022 berada pada kategori tinggi, namun terus kita upayakan untuk menekan kasus stunting dengan berbagai upaya. Upaya tidak hanya sebatas pengobatan melainkan kita gencarkan mulai pencegahan stunting,” kata Sulpakar.
Selain Gebermas, Pemkab Mesuji juga terus melaksanakan pemberian makanan tambahan pada balita stunting, vitamin A pada anak serta.
"Termasuk pemeriksaan rutin kepada ibu-ibu hamil yang beresiko stunting pun gencar kita lakukan melalui OPD terkait," jelasnya.
Kemudian, dengan program orang tua asuh yang melibatkan semua OPD yang ada di Mesuji untuk turun langsung ke lapangan serta melakukan pembinaan.
"Kita juga melibatkan masyarakat yang memiliki kemampuan secara ekonomi untuk menjadi orang tua asuh di desanya masing masing untuk bersama sama memberikan bantuan kepada balita di desa yang mengalami stunting serta ibu hamil yang beresiko stunting," tuturnya.
Disamping kegiatan melalui anggaran, pemerintah daerah juga melibatkan partisipasi melalui kegiatan Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan, PHBS , serta program Bapak asuh dengan tujuan mengakselerasi penurunan kasus stunting.
Dia pun menyampaikan apresiasi dan terimakasih kepada seluruh jajaran dan pihak-pihak terkait yang terlibat dalam penurunan stunting.
"Alhamdulillah berkat kerjakeras kita bersama telah menorehkan prestasi," tutupnya. (**)
Editor: Agung Darma Wijaya