MOMENTUM, Bandarlampung -- PLN Nusantara Power UPK Tarahan melakukan penandatanganan nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) dengan Institut Teknologi Sumatera (Itera) Lampung terkait pembangungan rumah konservasi kantong semar di Kebun Raya Itera.
Penandatanganan MoU ini dilakukan Manager PLN NP UPK Tarahan, Dwi Suprianto dengan Rektor Itera, Prof. I Nyoman Pugeg Aryantha pada Senin, 20 Mei 2024 di Gedung A Ruang Rapat Rektor Institut Teknologi Sumatera.
Manager PLN NP UPK Tarahan, Dwi Suprianto menyampaikan kerjasama ini bertujuan untuk melestarikan keanekaragaman hayati terutama pada spesies ekoksistem darat yang terancam punah.
"Saya ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada Pihak Itera, yang dalam hal ini adalah para eektor dan jajaran yang terlibat sehingga kerja sama ini kedepan dapat terjalin baik dan seperti simbiosis mutualisme", ungkap Dwi.
Lebih lanjut Dwi menyampaikan betapa krusialnya kegiatan ini, karena spesies kantong semar termasuk jenis tumbuhan yang dilindungi di Indonesia.
Berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor. P.92/MENLHK/SETJEN/KUM.1/2018 tentang jenis Tumbuhan dan Satwa yang dilindungi, tanaman kantong semar masuk dalam jenis tumbuhan yang dilindungi.
Rektor Institut Teknologi Sumatera, Prof I Nyoman Pugeg Aryantha menyambut baik kerjasama ini dan siap mendukung dan menjaga dalam mengupayakan keberlangsungan spesies kantong semar.
"Menyelamatkan lingkungan hidup dimulai dari tindakan awalmu dengan membersihkan dan melestarikan. Merawat lingkungan hari ini untuk kehidupan yang lebih baik besok. Lingkungan hijau menghasilkan kehidupan yang lebih baik.", terang dwi.
Manajemen PLN NP UPK Tarahan meninjau Kebun Raya Itera yang mana di tempat tersebut terdapat spesies tumbuhan kantong semar yang sudah dilakukan konservasi oleh Itera sebelumnya.
Kerjasama ini akan menambah keanekaragaman jumlah spesies kantong semar yang dilindungi dan terancam punah seperti Nephentes Bicalcarata, Nephentes Boschiana, Nephentes Albomarginata, Nephentes Sumatrana, Nephentes Hirsuta, Nephentes Veitchi, Nephentes Eustachya dan Nephentes Maxima Maluk. (**)
Editor: Muhammad Furqon