Usai Iduladha, Harga Komoditas Pangan di Bandarlampung Cenderung Turun

img
Pasar Induk Tamim Bandarlampung. Foto. Novita.

MOMENTUM, Bandarlampung--Sejumlah harga bahan pokok di pasar tradisional di Bandarlampung pasca Iduladha mengalami penurunan. Namun, ada beberapa komoditas pangan yang harganya naik, meski tidak signifikan.

Misalnya, Harga cabai yang biasanya melejit pada saat menjelang Iduldha, sejak beberapa pekan sudah turun. Di Pasar Induk Tamin dan Pasar SMEP, harga cabai rawit turun dari Rp50 ribu menjadi Rp38.000-Rp40.000 per kilogram. 

Menurut pedagang di Pasar Induk Tamin, Bandarlampung, Purwanti, harga komoditas lain yang juga turun adalah bawang merah dari Rp45 ribu menjadi sekitar Rp30 ribu per kg.

“Penurunan ini (bawang merah) mungkin karena panen di daerah Jawa yang melimpah," jelasnya, Rabu 10 Juli 2024. 

Sementara harga komoditas yang naik usai Iduladha, antara lain, gula dan beras. Purwati mencatat, harga gula naik dari Rp760, menjadi Rp795 per 50 kilogram. Harga beras naik Rp200 dari Rp14.500 menjadi Rp14.700 untuk beras kemasan 10 kilogram.

Sementara di Pasar SMEP, kenaikan juga terjadi terhadap beras. Komoditas utama sembako cenderung naik dari Rp14 ribu menjadi Rp15 ribu per liter.

Naik turunnya harga komoditas pangan, menurut Purwati, hal yang biasa terjadi. Baginya, yang penting adalah ramai pembeli. "Kalau harga menurun tapi daya beli masyarakat tinggi, itu lebih baik daripada harga mahal tapi pembeli sedikit," katanya.

Sementara pedagang lain, Mimin yang berjualan cabai dan sayuran di Pasar Tamin, menyebutkan bahwa harga sayur menurun setelah Iduladha. Turunnya harga ini disebabkan pembeli tidak sebanyak biasanya.

Mimin mengatakan lebih memilih harga yang stabil meskipun murah, asalkan ramai pembeli. "Lebih baik harga stabil tapi pembeli ramai, agar tetap ada pemasukan dan bisa memutar modal," ungkapnya.

Kedua pedagang berharap pasar tradisional tetap menjadi pilihan utama masyarakat untuk berbelanja kebutuhan sehari-hari. Penurunan harga sejumlah komoditas diharapkan dapat menarik lebih banyak konsumen untuk berbelanja di pasar tradisional, mengingat harga yang lebih terjangkau. (**)






Editor: Muhammad Furqon





Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos