MOMENTUM, Metro -- Ketua Harian KONI Lampung Amalsyah Tarmizi menangkap sinyalemen bagus terkait industri olahraga dalam pengembangan dan penerapan di dunia olahraga ke depan, khususnya di Indonesia.
Sinyalemen itu, menurut Amalsyah, terkait dengan adanya perubahan dalam susunan deputi di Kementerian Pemuda dan Olahraga. Salah satu deputi yang sekarang ada di Kementerian Olahraga adalah Bidang Industri Olahraga.
“Usai ngobrol dengan Sesmenpora Doktor Gunawan Suswantoro, bahwa ada perubahan cukup signifikan dalam susunan pejabat dan deputi di Kementerian Pemuda dan Olahraga. Kabarnya, ada satu deputi khusus di bidang Industri Olahraga. Nah ini merupakan sebuah tantang ke depan terkait didorongnya bidang Sport Science,” katanya, Sabtu 23 November 2024.
Dia berharap, hal itu menjadi kabar baik dan bisa diterapkan, khususnya di ITERA, peruguruan tinggi yang memiliki salah prodi atau program studi rekayasa olahraga. “Ini sangat linier dengan program pemerintah yang mulai mengarah pada industri olahraga,” tambahnya.
Namun demikian, ia berharap, ada beberapa perombakan atau penambahan dan penajaman pada Prodi Rekayasa Olahraga tersebut. Dengan menambah tenaga-tenaga ahli yang ada di dalamnya termasuk beberapa tenaga ahli pengajar maupun praktisi di bidang pembangunan sarana olahraga kemudian perancang-perancang alat kelengkapan olahraga dan lain-lain.
Amalsyah mengatakan, Intitut Teknologi Sumaatera (ITERA) adalah satu-satunya perguruan tinggi yang memiliki Prodi Rekayasa Olahraga di Indonesia. Ke depan, harus menjadi percontohan dan bisa menghasilkan produk-produk rekayasa olahraga berupa peralatan-peralatan yang bisa dimanfaatkan dengan baik oleh para olahragawan di Indonesia bahkan di dunia.
“Salah satu contohnya adalah misalnya merancang baju renang yang super ringan atau bisa membuat perenang lebih aman dan tidak akan tenggelam meskipun ada insiden misalnya kram dan sebagainya,” ungkapnya.
Secara umum pakaian olahraga seperti ini juga diperlukan oleh pelajar-pelajar yang baru belajar misalnya renang dan tidak takut akan tenggelam.
“Ini hanya salah satu contoh saja maksud saya agar ini juga bisa menjadi bahan pemikiran untuk bagaimana merekayasa pakaian-pakaian olahraga yang akan membantu meningkatkan prestasi atlet.
Yang terpenting bagaimana industry olahraga ini berjalan dalam rangka mendorong prestasi atlet Indonesia bertambah baik dan sejajar dengan atlet kelas dunia,” kata mantan Danrem 043 Gatam itu.
Menurutnya dalam cakupan industry olahraga juga tenaga ahli perancang gedung olahraga yang baik dan memiliki akurasi ukuran-ukuran lapangan yang sangat presisi serta berstandar internasional, sehingga untuk menunjang prestasi atlet ke jenjang dunia akan terfasilitasi.
“Perancang gedung olahraga itu kan tidak sembarangan, karena akan menyesuaikan karakter cabang olahraga yang akan mempergunakannya dan kepentingan lainnya,” tuturnya.
Amalsyah menyarankan kepada ITERA agar menangkap sinyalemen positif ini dengan program-program pendidikannya ke depan. (**)
Editor: Muhammad Furqon