Cegah Bentrok Angkutan Online dan Konvensional, Dishub Metro Usulkan Aturan Wilayah Operasi

img
Petugas Dishub Kota Metro menerima perwakilan pengemudi angkutan umum berbasis online.

Harianmomentum.com-- Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Metro akan mengusulkan peraturan pembagian wilayah operasi angkutan umum berbasis online dan konvensional.  

Rencana pengusulan kebijakan tersebut sebagai tindak lanjut keluhan pengemudi angkutan umum berbasis online terhadap aksi swiping  atau razia yang dilakukan para pengemudi angkutan konvensional.

Kepala Bidang (Kabid) Angkutan Dishub Kota Metro Candra Laksana mengatakan, tujuan pengusulan dan pembuatan perwil tersebut untuk mengantisipasi terjadinya gesekan antara angkutan konvensional dan online.

“Peraturan yang akan kita usulkan, diharapkan bisa mencegah kemungkinan  terjadinya gesekan antara pengemudi angkuta online dan konvensional," kata Candra usai menemui para pengemudi ojek online di markas kepolisian resort (mapolres) setempat, Senin (8/1).

Dia melanjutkan, sebagai tahap awal dari rencana pengusulan perwil tersebut, dishub akan berkoordinasi dengan polres, kodim dan dewan lalu lintas setempat.

“Kita akan kordinasi dengan polres, kodim, dewan lalu lintas serta perwakilan angkutan online dan konvensional, untuk membuat peraturan tersebut,” terangnya.

Dia menambahkan,  sudah pernah menerima perwaklan pengemudi angkutan  konvensional yang meminta agar angkutan umum berbasis online tidak beroperasi di Kota Metro.

Candra juga mengimbau, para pengemudi angkutan umum berbasis online untuk sementara tidak beroperasi di Kota Metro .

"Saya imbau ojek mau pun taksi online dibekukan sementara. Biar kedepan enggak ada gesekan lagi. Itu seharusnya berkoordinasi dulu dengan perhubungan, supaya aman kedepannya tanpa ada gesekan," kata Candra.

Sebelumnya, puluhan pengemudi angkutan umum berbasis online mendatangi Pos Pantau Satuan Sabhara Polres Metro, di Lapangan Samber. Mereka datang, untuk meminta perlindungan kepada polisi terkait aksi swiping dan ancaman dari para pengemudi ojek konvensional.

Ruri pengemudi ojek online menuturkan, awalnya para pengemudi angkutan umum konvensional meminta bertemu dengan seluruh pengemudi angkutan umum berbasis online di Taman Merdeka Kota Metro.

"Awalnya ada kawan kita yang ketemu pengemudi angkot Pekalongan. Terus supir angkot itu ngomong suruh kumpulin kawan-kawan grab, nanti mau di temuin di taman, kalo enggak kumpul mau disamperin satu-satu. Terus kawan ngabarin dan kita semua kumpul, terus ke sini,"  tuturnya.

Menurut dia, kejadian itu berlangsung sekira pukul 09.00 WIB.  Dia berharap, para pengemudi angkutan umum konvesional di Kota Metro bisa menerima keberadaan angkutan umum berbasis online.

Para pengmudi angkutan umum berbasis online juga meminta Pemkot segara membuat regulasi yang tidak merugikan semua pihak untuk menyelesaikan masalah tersebut.

"Sebenarnya kalau untuk dibekukan sementara sih kita bisa terima, bisa enggak ya, karena ini menyangkut dengan pendapatan kami. Tapi kalau memang ini untuk kebaikan bersama, kita enggak masalah. Secepatnya pemkot mengambil kebijakan yang adil dan tidak memihak," harapnya. (pie)






Editor: Harian Momentum





Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos