Hari Kartini di PTPN I Reg.7, “Kesetaraan Gagasan, Akses Pendidikan, dan Peluang Kerja”

img

MOMENTUM, Bandarlampung--Memperingati Hari Kartini tahun 2025, PTPN I Regional 7 menggelar berbagai lomba edukatif di Kantor Regional Bandar Lampung, Senin (21-4). Lomba dibuka Region Head PTPN I Regional 7 Tuhu Bangun. Dalam sambutannya, Tuhu Bangun meminta semua perempuan Indonesia, terutama yang berkarya di PTPN I Regional 7 untuk menjadikan sosok Kartini sebagai inspirasi niat, pikiran, gerak operasional, dan etika kehidupan.

“Kita kenali R.A. Kartini sebagai simbol kesetaraan dan kebebasan berpikir menciptakan gagasan, kecerdasan yang diperjuangkan dengan pendidikan setinggi-tingginya, dan merebut hak atas kesempatan dan peluang kerja. Tiga poin itu diekstraksi dengan sebutan emansipasi. Tetapi, emansipasi harus bertanggung jawab dari niatnya, pikirannya, operasionalnya, dan etika yang baik,” kata dia.

Menarik tiga makna perjuangan Kartini ke ranah perusahaan, Tuhu Bangun mengingatkan manajemen telah lama membuka ruang kepada kaum perempuan. 

Ia menyebut banyak posisi strategis di perusahaan ini yang dibuka untuk Kaum Kartini, tetapi peluang itu masih belum terisi secara maksimal. Oleh karena itu, Tuhu Bangun meminta setiap perempuan di PTPN I Regional 7 untuk terus memacu diri dengan berbagai kompetensi sehingga memberi kontribusi lebih kepada perusahaan.

Peran perempuan dalam semua aspek kehidupan, menurut Tuhu Bangun sangat strategis. Di dalam rumah tangga, perempuan adalah penjaga utama peradaban dengan perannya sebagai pendidik, pengendali manajemen, sekaligus pelaksana kebijakan. Meskipun, kata tambah dia, semua yang menjadi keputusannya tetap berada dalam otoritas seorang suami sebagai kepala keluarga.

Modal ilmu pengetahuan yang cukup, kompetensi yang cakap, dan wawasan yang luas sangat dibutuhkan oleh seorang perempuan. Itu sebabnya, sosok Kartini yang berjuang keras untuk keluar dari kungkungan peran domestiknya supaya lebih bisa berperan luas dalam semua kancah peradaban.

“Untuk seluruh perempuan karyawan PTPN I Regional 7, saya mengajak untuk meningkatkan perannya untuk kemajuan perusahaan. Saya percaya, kemampuan kalian jauh lebih tinggi dari apa yang selama ini dijalankan. Jadilah “Kartini-Kartini” perkebunan dengan meningkatkan wasasan, kompetensi, dan prakarsa untuk kemajuan perusahaan,” kata dia.

Selain kepada karyawan perempuan, Tuhu Bangun juga mengingatkan para “Kartini” yang berada di lingkaran perusahaan dan menjadi support system. Para perempuan itu adalah para istri, para anak-anak, dan semua perempuan yang aktivitas rutin atau berkalanya berhubungan dengan PTPN I Regional 7. Para Kartini tersebut, kata dia, memiliki peran cukup signifikan dalam mendorong prestasi dan kinerja dari para suami atau ayah yang bekerja di perusahaan.

“Saya juga berpesan kepada para istri karyawan, terlebih yang tergabung dalam IKBI, untuk mengambil peran lebih besar untuk kemajuan perusahaan. Mungkin kita tidak menemukan relasi langsungnya, tetapi ketahuilah, semangat dan mood atau gairah para suami yang bekerja di sini sangat dipengaruhi oleh suasana hati yang terbawa dari rumah. Ayo ciptakan rumah tangga yang harmonis, dukung suaminya untuk bekerja lebih semangat, dan semangati terus demi kemaslahatan bersama,” kata dia.

Tuhu Bangun mengapresiasi panitia lomba yang memberi muatan peningkatan pengetahuan kepada jenis lomba. Pada lomba fashion show dengan busana adat, misalnya, peserta tidak hanya dinilai dari spekta wastra, kecantikan, dan lenggak-lenggoknya saja di atas catwalk, tetapi juga diuji penguasaan ilmu pengetahuannya. Tim Penilai Akhir berjumlah lima orang diketuai Ketua Umum IKBI PTPN I Regional 7 Nana Tuhu Bangun didamping Linda Wiyoso, istri SEVP Operation, dan tiga anggota.

“Kartini bukan hanya cantik, luwes, dan busananya saja yang bagus, tetapi juga etika, adab, dan wawasan ilmunya juga harus bagus. Saya setuju dengan adanya penilaian yang bukan hanya dari juri performance di atas catwalk, tetapi juga ada TPA, tim penilai akhir yang akan mewawancarai dan menilai kedalaman wawasannya,” kata dia.

Pada lomba pidato, Tuhu Bangun bersama SEVP Operation Wiyoso dan SEVP Business Support Bambang Agustian menjadi juri. Dengan seksama, tiga petinggi Region dengan sebutan board of regional management (BRM) ini menyimak kadalaman materi, penyampaian gagasan, dan performa para Kartini yang berlomba.

Panitia Hari Kartini PTPN I

Beberapa lomba yang digelar satu hari ini menjadi pembuka dari rangkaian Peringatan Hari Kartini di PTPN I Regional 7. Sebab, pada tanggal 28 yang akan datang, Unit Kerja dari Subholding Supporting Co ini akan menjadi tuan rumah peringatan yang sama untuk tingkat Subholding.

Ketua Panitia Peringatan Hari Kartini PTPN I Regional 7 Nana Tuhu Bangun menjelasakan bersemangat mendapat mandat untuk menjadi tuan rumah Peringatan Hari Kartini tingkat Subholding Supporting Co PTPN I pada tahun ini. 

Ia mengatakan, pihaknya mendapat dukungan dan arahan dari Manajemen untuk menggelar berbagai kegiatan dengan tema Kartini PTPN I.

“Ada beberapa agenda pada gelaran Hari Kartini tingkat HO (Head Office PTPN I) yang akan berlangsung di sini. Kami akan menampilkan panggung teatrikal tentang perjuangan Kartini-Kartini Perkebunan yang menginspirasi dan membanggakan. Selain itu, ada beberapa agenda kegiatan silahturahmi bersama, Panen Kebun Gizi dan Penanaman Kembali serta Peresmian Sentra Pilah Sampah di Kebun Kedaton,” kata dia. (*)






Editor: Agus Setyawan





Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos