Inflasi Terkendali, BI dan Pemprov Lampung Perkuat Sektor Pangan dan Energi

img
Kantor BI Perwakilan Lampung.

MOMENTUM, Bandarlampung--Meski inflasi di Provinsi Lampung pada April 2025 masih berada dalam sasaran 2,5±1% secara tahunan, Bank Indonesia (BI) dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Lampung terus memperkuat strategi pengendalian harga guna mengantisipasi tekanan inflasi ke depan, terutama dari sektor pangan dan energi.

Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) Lampung tercatat sebesar 2,80% (yoy) pada April 2025, meningkat signifikan dibandingkan Maret yang berada di level 1,58% (yoy). Meskipun lebih tinggi dari rata-rata nasional sebesar 1,95% (yoy), angka tersebut masih dalam batas aman target nasional.

Langkah antisipatif terus diperkuat. KPw BI Provinsi Lampung menekankan pentingnya menjaga momentum stabilitas harga dengan melanjutkan strategi 4K: Keterjangkauan Harga, Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi, dan Komunikasi Efektif.

“Ke depan, risiko dari sisi Volatile Food dan Administered Prices perlu menjadi perhatian bersama, terutama menjelang musim kemarau dan potensi lonjakan permintaan saat Idul Adha,” ujar Kepala BI Lampung, Junanto Herdiawan dalam siaran pers, Jumat (2-5-2025).

Strategi pengendalian mencakup operasi pasar beras yang lebih terarah, pemantauan ketat terhadap komoditas pangan strategis, serta perluasan implementasi Toko Pengendalian Inflasi. Selain itu, pemerintah daerah bersama BI juga menggalakkan kerja sama antar daerah untuk menjamin pasokan, dan memperkuat transportasi distribusi melalui Mobil TOP.

Harga listrik jadi pemicu utama. Inflasi bulanan April tercatat sebesar 1,19% (mtm), melambat dari Maret (1,96%). Namun, pendorong utama inflasi adalah kenaikan tarif listrik, menyusul berakhirnya diskon PLN. Komoditas lain seperti bawang merah dan emas perhiasan juga memberi andil signifikan.

Meskipun tekanan inflasi ada, sejumlah komoditas justru mencatat deflasi, seperti cabai rawit, telur ayam, dan bensin, yang turut menahan laju inflasi lebih tinggi.

Kepala TPID Lampung menyatakan bahwa sinergi antara pemerintah daerah, BI, dan pelaku pasar sangat krusial. “Koordinasi mingguan di setiap kabupaten/kota menjadi forum penting dalam menjaga kestabilan harga dan ekspektasi masyarakat,” pungkasnya.

Dengan strategi terpadu ini, BI dan TPID optimis inflasi Lampung tetap terkendali sepanjang 2025, meskipun tantangan dari sisi global dan domestik masih membayangi.(**)






Editor: Agus Setyawan





Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos