MOMENTUM, Pringsewu--Untuk ketiga kalinya, Bupati Pringsewu Riyanto Pamungkas menggelar program Ngobrol Bareng Bupati Serap Aspirasi (Ngopi Serasi). Kali ini diadakan di Panti Wecono Podomoro, Balai Pekon/Desa Podomoro, Kecamatan Pringsewu, Jumat 18 Juli 2025.
Riyanto mengatakan Ngopi Serasi merupakan upaya Pemkab Pringsewu mendekatkan diri sekaligus menyerap aspirasi secara langsung dari masyarakat di desa-desa. Podomoro merupakan desa ketiga yang dikunjungi.
"Kemarin Bendungan Widoro Payung jebol, masyarakat komplain. Bahkan tenaga ahli Menteri Pertanian sudah kami undang dan langsung dimasukkan ke dalam anggaran Pemprov Lampung, walaupun baru dikerjakan tahun depan. Tetapi tahun ini sudah bisa dilaksanakan dari dana bantuan tak terduga Pemkab Pringsewu," jelasnya.
Dia berharap jika anggaran provinsi turun, bukan hanya sekadar membuat waduk, tetapi dibuat lebih bagus agar bisa dimanfaatkan untuk pariwisata.
Selain itu, bupati juga mengungkapkan bahwa hasil dari efisiensi anggaran, pemerintah daerah akan membangun empat ruas jalan, dua diantaranya di Pekon Podomoro, yaitu dari Pekon Sidoharjo menuju Pekon Podomoro, serta dari Simpang Lima Pringsewu menuju Podomoro dan Podorejo.
"Perbaikan ruas jalan tersebut akan dibarengi perbaikan sarana drainase, sebab salah satu penyebab kerusakan jalan akibat ketiadaan drainase," ujarnya.
Riyanto Pamungkas menambahkan, pihaknya telah meninjau jembatan gantung penghubung Pekon Podosari dengan Sukoharjo IV guna membantu warga Podomoro dan diupayakan bisa diperbaiki tahun depan.
"Selain itu, mohon doanya Inshaa Allah kegiatan ini akan kita rangkum dan dibukukan dalam sebuah buku mulai pertama sampai terakhir nanti, sebagai potret masyarakat Kabupaten Pringsewu," ungkapnya.
Pada kesempatan tersebut, anggota BHP Pekon Podomoro Parjito meminta Pemkab Pringsewu dan pihak terkait untuk melakukan pengukuran kembali atas tanah warga, dimana banyak terjadi dalam surat pajak tidak sesuai dengan ukuran tanah sebenarnya. Serta permohonan untuk kemudahan penyaluran pupuk bagi para petani, serta penambahan insentif anggota BHP yang saat ini Rp 300 ribu/bulan.
Aspirasi juga disampaikan Sutarwanto, warga setempat, agar Pemkab Pringsewu menindaklanjuti serta merealisasikan pembuatan jalan dari Pekon Podomoro menuju Komplek Perkantoran Pemkab Pringsewu di Pekon Klaten.
"Dulu Pemkab Pringsewu merencanakan pembuatan jalan tembus dari Podomoro hingga Komplek Perkantoran Pemkab Pringsewu dengan panjang 2 Km dan lebar 7 meter, namun tidak ada kelanjutannya. Padahal masyarakat sudah menghibahkan sebagian tanahnya bagi membangun jalan tersebut," jelasnya.
Selain itu, aspirasi juga disampaikan warga Pringsewu yang berada di Taiwan, yang mengikuti acara Ngopi Serasi melalui siaran LPPL Radio Rapemda Pringsewu 107.2 FM melalui live streaming. Bunda Rita, pendengar tersebut, mengusulkan agar Kantor Imigrasi Pringsewu dapat dibuka kembali setelah lama tutup.
Menjawab hal tersebut, Bupati Pringsewu akan mengusulkan kepada pihak terkait agar dapat kembali membuka Kantor Imigrasi di Pringsewu.
"Keberadaan Kantor Imigrasi di Pringsewu sebetulnya banyak membantu bukan hanya masyarakat Pringsewu, tetapi juga masyarakat Pesawaran, Tanggamus, Pesisir Barat, serta sebagian Lampung Tengah dan Lampung Barat yang ingin mendapat pelayanan keimigrasian," ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, Bupati dan Wabup Pringsewu juga menyerahkan sejumlah bantuan, diantaranya santunan kepada anak yatim dan kaum dhuafa, bantuan kursi roda bagi penyandang disabilitas, bantuan pangan, makanan sehat, telur dan susu untuk ibu hamil, bibit padi varietas unggul dan pupuk organik bagi petani serta bantuan mesin jahit dan mesin obras untuk kelompok usaha setempat. (**)
Editor: Muhammad Furqon