MOMENTUM, Bandarlampung--Aksi demonstrasi ribuan massa di depan Gedung DPRD Provinsi Lampung, Senin (1-9-2025) berjalan dengan kondusif.
Namun, detik-detik sebelum aksi dimulai, situasi Kota Bandarlampung sempat diwarnai insiden penangkapan tiga remaja membawa bom molotov.
Dalam rekaman video yang beredar di media sosial, terlihat seorang anggota TNI mengamankan salah satu remaja membawa bom molotov berupa botol bening berisi bahan bakar dan bersumbu kain. Diduga, bom molotov tersebut akan digunakan saat aksi unjukrasa.
“Tiga orang diamankan komandan, membawa bom molotov. Barang buktinya ini, bom molotov. Tadi dia sempat lari,” ujar perekam video tersebut.
Ketiga remaja itu diamankan di sekitar Simpur Center.
Anggota TNI yang melakukan penangkapan diketahui adalah Koptu Eka Fitriadi dari Kodim 0410 Kota Bandarlampung.
Dia menangkap seorang pemuda bercelana hitam, berkemeja, memakai jaket abu-abu dan mengenakan penutup wajah.
Penangkapan terjadi di kawasan Jalan Raden Intan, tepatnya di pertigaan Simpur Center atau seberang Kantor BCA, sekira pukul 10.03 WIB.
Komandan Kodim 0410 Bandarlampung, Letkol Arm Roni Hermawan, mengonfirmasi peristiwa tersebut.
“Benar, anggota kami mengamankan tiga pemuda, satu diantaranya diduga membawa bom molotov di pertigaan Simpur Center,” kata Roni kepada wartawan, Senin (1-9).
Kemudian, pemuda tersebut diamankan di Polresta Bandarlampung. Polisi kini masih memburu lima orang lainnya.
Diketahui, seorang pemuda berinisial JF (23) diamankan personel TNI di Jalan Raden Intan, tepatnya di pertigaan Simpur Center, Bandarlampung, Senin.
Kasat Reskrim Polresta Bandarlampung Kompol Faria Arista mengatakan, pihaknya tengah memburu lima rekan pelaku.
"Jadi sampai saat ini Polresta Bandar Lampung masih memburu lima rekan yang membawa bom molotov," kata Faria Arista.
Ia meyebutkan, polisi telah mengamankan tiga orang yang diduga membawa bom molotov saat jelang aksi demonstrasi di gedung DPRD Lampung.
Adapun ketiganya yakni JF (23), MR (15), dan RA (16).
Ketiganya merupakan warga Kecamatan Tanjungkarang Timur, Kota Bandarlampung.
"Jadi tadi dari ketiga orang yang diamankan, yang kedapatan membawa bom molotov yakni JF, yang tidak sekolah lagi. Sementara RA telah putus sekolah dan MR masih bersekolah," kata Faria.
Mereka diduga berencana membawa bom molotov tersebut ke lokasi unjuk rasa.
"Motifnya hanya ikut-ikutan. Mereka mengaku diajak untuk ikut aksi dan membuat bom molotov. Modusnya mengikuti konvoi di Jalan Raden Intan," tuturnya.
Faria mengatakan, ada yang mengajak mereka untuk ikut aksi unjuk rasa.
"Untuk membuat bom molotov tersebut, mereka berinisiatif membeli minyak tanah, membeli botol, dan juga sumbunya sendiri," terangnya.
Kompol Faria menambahkan, berdasarkan pengembangan di lapangan, jumlah pemuda yang diduga terlibat sebenarnya mencapai delapan orang. Dari total itu, tiga berhasil diamankan sementara lima lainnya masih dalam pencarian.
“Saat ini masih dalam pendalaman. Kita masih interogasi intensif dan akan gelar perkara. Untuk lima orang lainnya sedang dilakukan pencarian,” pungkasnya. (***)
Editor: Muhammad Furqon