MOMENTUM, Bandarlampung--Ribuan guru Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) bakal mengikuti uji kompetensi.
Uji Kompetensi Guru (UKG) itu bertujuan untuk mengetahui kemampuan guru dari 17 mata pelajaran.
Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Lampung Thomas Amirico saat diwawancarai, Kamis (9-10-2025).
Thomas menjelaskan, UKG itu akan dilaksanakan di SMKN 1 dan SMN 5 Bandarlampung pada 18 Oktober mendatang.
"InsyaAllah uji kompetensi guru akan kita gelar pada tanggal minggu depan. Ada dua lokasi dan akan ada 2.600 lebih guru dari 17 mata pelajaran," kata Thomas.
Dia menjelaskan, guru yang mengikuti uji kompetensi itu berasal dari 35 sekolah unggul dan se Kota Bandarlampung.
Melalui uji kompetensi tersebut, pemerintah ingin memetakan guru-guru yang sudah memenuhi standar profesional dan mana yang perlu peningkatan kemampuan.
"Hasil asesmen ini menjadi dasar untuk tahap selanjutnya. Seperti pelatihan, TOT, bimtek, hingga pembelajaran lanjutan selama enam bulan," jelasnya.
Dia menyebutkan, uji kompetensi itu tidak akan berpengaruh terhadap pekerjaan guru.
Hanya saja, kegiatan itu untuk untuk meningkatkan mutu pendidikan di Lampung melalui pemetaan kompetensi secara objektif.
"Ini bukan untuk menghakimi. Kita hanya ingin tahu peta kompetensi agar treatment-nya jelas," sebutnya.
Sehingga, diharapkan, guru di Lampung bisa lebih adaptif, kompetitif, dan memahami metode pembelajaran terbaru agar siswa juga bisa menjadi lebih inovatif.
Menurut dia, ujian tersebut akan menggunakan sistem Computer Assisted Test (CAT).
"Jadi hasil nilai akan langsung ke luar saat tes selesai. Hasil tersebut akan digunakan sebagai dasar penyusunan program pengembangan kompetensi guru secara berkelanjutan," tuturnya.
Selanjutnya, uji kompetensi akan diperluas dengan melibatkan sekitar 14.398 guru di seluruh kabupaten/kota di Provinsi Lampung.
Thomas juga menargetkan terbentuknya sekolah model berstandar kompetensi dengan seluruh guru memenuhi standar yang ditetapkan.
Sekolah model itu diharapkan menjadi rujukan bagi sekolah-sekolah lain di Lampung.
"Kami nanti akan punya data guru yang memenuhi standar. Dari situ, kami akan bentuk satu sekolah model yang semua gurunya berstandar. Prosesnya panjang, tapi arah kita ke sana, supaya sekolah lain bisa mencontoh," tutupnya. (**)
Editor: Agung Darma Wijaya