Diskes Bandarlampung Gelar Pelatihan Keamanan Makanan untuk Penjamah Dapur SPPG

img
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandarlampung, Muhtadi Arsyad Temenggung. Foto: Ist.

MOMENTUM, Bandarlampung — Dinas Kesehatan (Diskes) Kota Bandarlampung terus meningkatkan kualitas layanan gizi melalui pelatihan keamanan makanan siap saji bagi penjamah makanan di dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). 

Hingga saat ini, Diskes telah menggelar empat kali pelatihan yang diikuti 408 peserta dari berbagai SPPG di kota setempat.

Program ini merupakan bagian dari upaya Pemerintah Kota Bandarlampung untuk memastikan seluruh dapur SPPG memenuhi standar higienitas dan keamanan pangan. 

Tahun ini, Pemkot menargetkan 34 dari total 64 SPPG mengikuti pelatihan serupa, dengan ketentuan minimal 50 persen penjamah makanan di setiap dapur telah mendapatkan sertifikasi pelatihan.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandarlampung, Muhtadi Arsyad Temenggung, menjelaskan, pelatihan ini bertujuan memberikan edukasi kepada para penjamah makanan agar mampu memenuhi standar kebersihan dan keamanan pangan di lingkungan dapur. Ia menegaskan pentingnya pelatihan ini untuk mencegah terjadinya kontaminasi yang dapat menyebabkan keracunan makanan di fasilitas pelayanan gizi.

“Pelatihan ini dilakukan oleh Diskes bersama lembaga berkompeten yang direkomendasikan Kementerian Kesehatan. Tujuannya agar setiap penjamah makanan memiliki pemahaman yang benar tentang higienitas, mulai dari bahan baku hingga penyajian,” ujar Muhtadi, Kamis (2-10-2025).

Dalam pelatihan tersebut, peserta menerima berbagai materi, antara lain tentang cemaran pangan, penyakit bawaan makanan, serta penataan dapur yang higienis dan aman. Para penjamah juga dibekali praktik langsung mengenai cara menjaga kebersihan lingkungan kerja, termasuk larangan menempatkan bahan kimia seperti detergen di area penyimpanan makanan.

Muhtadi berharap, melalui pelatihan berkelanjutan ini, seluruh petugas dapur SPPG di Kota Bandarlampung mampu menerapkan prinsip pengolahan makanan yang sehat, aman, dan bebas dari pencemaran. “Harapannya, tidak ada lagi kasus keracunan akibat pengolahan makanan yang tidak sesuai standar,” ujarnya. (**)






Editor: Muhammad Furqon





Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos