MOMENTUM, Bandung -- Perusahaan pengelola lahan perkebunan terbesar di Jawa Barat (PTPN I Regional 2 sedang bersiap memasuki fase transformasi signifikan.
Melalui Focus Group Discussion (FGD) Hilisasi Komoditas Perkebunan pada Kamis, 6 November 2025, di Bandung, manajemen dan stakeholder membahas detail pelaksanaan program investasi dan hilirisasi.
Pertemuan ini menandai komitmen perusahaan PTPN I Regional 2 (yang merupakan kelanjutan dari entitas lama, PTPN VIII) untuk mengikuti arah kemajuan pembangunan dan peningkatan daya saing komoditas unggulan nasional.
Dimana, PTPN I Regional 2 mendapatkan penugasan nasional untuk menggarap investasi dan hilirisasi di Jawa Barat. Direktur Hubungan Kelembagaan PTPN I, Tio Handoko, menjelaskan bahwa sejumlah unit perkebunan akan fokus pada komoditas unggulan seperti kelapa, kopi, dan karet. Program ini akan mengubah sebagian tanaman eksisting menjadi komoditas tersebut.
"Komoditas primer seperti kelapa akan diolah hingga menghasilkan produk akhir bernilai tinggi seperti VCO, coconut milk, dan turunan lainnya. Kopi akan dioptimalkan dalam bentuk green bean, sementara karet ditargetkan menghasilkan produk hilirisasi seperti ban," terang Tio Handoko.
Inisiatif ini sejalan dengan arahan Presiden RI, Prabowo Subianto, yang mencanangkan program hilirisasi untuk 26 komoditas utama, termasuk tujuh komoditas perkebunan, sebagai upaya menghentikan siklus ekspor bahan mentah dan impor produk jadi berharga mahal.
Desmanto, Region Head 2 PTPN I, menekankan pentingnya dukungan berbagai pihak untuk mencapai tujuan program. Ia menargetkan produk hilirisasi yang dihasilkan harus bernilai tinggi, berkualitas, ramah lingkungan, dan kompetitif.
“Tujuannya menghasilkan produk hilirisasi bernilai tinggi, berkualitas, ramah lingkungan, kompetitif, dapat meningkatkan daya beli masyarakat dan berpeluang merekrut tenaga kerja serta berkonstribusi dalam peningkatan perekonomian bagi generasi sekarang dan masa depan,” ujarnya.
Forum ini mempertemukan jajaran PTPN I (termasuk Tio Handoko dan Desmanto), perwakilan dari Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat (Disbun Jabar), Dinas Kabupaten terkait, Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan), serta Asosiasi Petani Kopi dan Kelapa. PTPN I Regional 2 secara aktif berkoordinasi dengan Disbun Jabar terkait perizinan pengubahan jenis tanaman dan melakukan inventarisasi kebutuhan lahan, serta survei calon petani dan lokasi.
Melalui diskusi ini, PTPN I Regional 2 juga mencari kejelasan mendalam dari stakeholder terkait aspek Good Corporate Governance (GCG), legal, dan finansial untuk memastikan program berjalan sesuai program pemerintah, termasuk strategi dorongan finansial dan perizinan yang harus dipenuhi. (**)
Editor: Muhammad Furqon
