MOMENTUM, Semarang -- Banaran Trail Run 2025, Ahad (2-11-2025) sukses digelar. Ia tidak berdiri sendiri. Sebagai natural sport tourisme, aspek pendukung yang menciptakan atmosfer alamiah sangat berperan.
Tak heran jika panitia mengundang pedagang kecil mitra binaan yang memproduksi kuliner tradisional. Salah satunya adalah Suyanti, pedagang pecel pincuk semanggi khas Surabaya yang diserbu pembeli.
Suyanti adalah satu dari ribuan mitra binaan PTPN I yang berpartisipasi dalam even olah raga lintas alam itu di Semarang. Ia jauh-jauh datang dari Surabaya untuk berdagang sekaligus mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada PTPN I. Sebab, awal mula dia bangkit dengan bisnis kuliner, ada campur tangan PTPN I yang menyokong dan mendorong.
“Saya kan mitra PTPN I Regional 5 yang terus dibina. Jadi, saya selalu ikuti perkembangan kabar dari PTPN I. Nah, waktu ada informasi akan ada Banaran Expo, saya ndaftar. Eh, diterima dan difasilitasi PTPN I. Alhamdulillah dagangan saya laris manis di sini,” kata perempuan setengah baya itu.
Kudapan yang dijajakan Suyati memang masuk kategori khas. Diracik dadakan ketika ada pesanan, sajian ramesan ini menggunakan wadah pincuk, yakni daun pisang yang dibentuk setengak kerucut. Bahan bakunya daun semanggi dan kecambah dengan bumbu dari perpaduan kacang tanah, ubi ketela rambat, gula merah, dan petis udang. Sebagai penyela, ada kerupuk uli ukuran besar sebagai penyela makan sambil menahan rasa pedas yang menyala.
“Terima kasih kepada PTPN I yang telah membantu saya sehingga usaha saya cukup maju. Saya pertama kali mendapat pinjaman lunak pada 2021 sebanyak Rp10 juta. Itu terus saya kembangkan sehingga bisa berkelanjutan sampai sekarang,” kata Suyati.
Dalam ajang exspo, wanita asal Ridjah Kulon, Blok D Nomer 24, Surabaya, ini menawarkan produk olahan abon lele dan keripik usus dan astar dengan harga mulai dari Rp20 ribu – Rp25.
Sementara, Direktur Utama PTPN I Teddy Yunirman Danas sempat singgah di “kedai” Suyanti saat meninjau seluruh stan pada Banaran Expo 2025 yang digelar untuk memeriahkan Banaran Trail Run 2025. Teddy menyebut, pelaku usaha kecil seperti Suyati adalah fokus utama PTPN I dalam membangun ekosistem ekonomi yang memberdayakan dan membangkitkan.
“Kami berkomitmen dalam pengembangan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) melalui program kemitraan. Ibu Suyanti ini adalah salah satu mitra binaan yang aktif dan sukses dengan usaha kulinernya. Pecel semanggi ini khas dan jarang ada di luar Surabaya. Rasanya enak sekali,” kata Teddy.
Kepada mitra binaan, tambah Teddy, Perusahaan tidak hanya membantu dengan meminjamkan modal usaha, tetapi diberi pelatihan, diberi pembimbingan usaha, dan dibantu pemasarannya. Namun demikian, pihak Perusahaan tetap melakukan seleksi dalam memberikan kredit berdasarkan komitmen dan kesungguhannya dalam menjalankan usaha.
Teddy Yunirman Danas menegaskan bahwa program kemitraan ini merupakan implementasi nyata dari visi kepemimpinan nasional, khususnya Asta Cita Presiden Prabowo. PTPN I, kata dia, berkomitmen untuk menjadi motor penggerak ekonomi lokal. Kemitraan ini bertujuan menciptakan lapangan kerja, meningkatkan daya saing produk daerah, dan memastikan perusahaan BUMN berkontribusi langsung pada peningkatan kesejahteraan masyarakat di sekitar wilayah operasional.
“Program kemitraan UMKM yang kami jalankan, seperti yang dialami oleh Ibu Suyanti dari Surabaya ini, adalah wujud nyata PTPN I dalam menjalankan Asta Cita Presiden Prabowo. Yakni, pada poin membangun dari desa dan dari bawah untuk pertumbuhan ekonomi, pemerataan ekonomi, dan pemberantasan kemiskinan,” ujar Teddy Yunirman Danas. (*)
Editor: Muhammad Furqon
