MOMENTUM, Bandarlampung--Kuota bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis biosolar untuk tahun 2025 tersisa 145.925 kiloliter (145.925.000 liter).
Kabid Energi Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Lampung Sopian Atiek mengatakan, sisa kuota tersebut untuk penyaluran bulan November dan Desember.
"Artinya bisa rata-rata disalurkan 72 ribu kiloliternya dalam satu bulan. Ini penyalurannya bisa melebihi dari bulan Oktober," kata Sopian, Kamis (13-11-2025).
Dia mengaku telah berkoordinasi dengan Pertamina untuk memaksimal penyaluran biosolar hingga akhir tahun mendatang, agar tetap aman dan terpenuhi kebutuhan masyarakat.
Terlebih, menurut dia, penyaluran biosolar mengalami peningkatan sejak bulan Juli 2025. Sehingga, terjadi antrean kendaraan di sejumlah SPBU.
"Memang dari bulan Juli ada peningkatan permintaan. Jadi memang antrean itu tetap ada tapi yang penting ada antrean di SPBU minyaknya masih ada. Itu yang penting, artinya kan antreannya bisa terurai," jelasnya.
Akibatnya, dia menyebut, ada beberapa SPBU yang telah kehabisan kuota bulan pada pekan kedua bulan November. Meski demikian, Pertamina telah menambah penyaluran yang diambil dari sisa kuota bulanan pada bulan-bulan sebelumnya.
"Mulai di minggu kedua ini ada beberapa SPBU yang kuotanya habis. Jadi Pertamina udah mengambil kebijakan karena artinya menambah dari sisa-sisa kuota kemarin. Jadi tetap dikirim juga walaupun kuotanya sudah habis," sebutnya.
Selain itu, dia memastikan, penyaluran BBM subsidi akan diawasi secara ketat agar tidak disalahgunakan.
Dia menegaskan, pemerintah dan Pertamina berhati-hati agar tidak membuka peluang bagi pelangsir atau pihak yang memanfaatkan subsidi untuk keuntungan pribadi.
"Kita juga gak bisa terlalu menyalurkan besar-besaran. Karena sebagaimana kita ketahui ini kan minyak subsidi, minyak subsidi ini kan peruntukannya sudah jelas. Jadi artinya kita menghindari pelangsir-pelangsir orang yang menyalahgunakan itu," tuturnya. (**)
Editor: Agung Darma Wijaya
