MOMENTUM, Bandarlampung -- Penanganan kasus temuan lebih dari seratus ribu butir ekstasi yang ditemukan dua anggota TNI usai kecelakaan sebuah mobil di Tol Bakauheni–Terbanggibesar (Bakter) Lampung diambil alih Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri. Pengambilalihan dilakukan sejak Jumat (21-11-2025).

Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri, Brigjen Eko Hadi Santoso, mengatakan pihaknya menerima pelimpahan penanganan perkara untuk memastikan penyelidikan berjalan komprehensif.

“Kasus tersebut diambil alih oleh Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri,” ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (24-11-2025).

Puluhan ribu butir yang diduga narkoba jenis ekstasi ditemukan di Tol Terbanggibesar Lampung Tengah. Foto: Ist.

Kasus ini berawal dari kecelakaan tunggal mobil Nissan X-Trail hitam di KM 136 Tol Terbanggibesar Lampung Tengah pada Kamis (20-11-2025). Dua prajurit TNI, Sertu Eko Wahyudi dari Kodim 0411/KM dan Serda Simanjuntak dari Korem 043/Gatam, menemukan kendaraan tersebut dan mendapati ribuan butir ekstasi.

Barang bukti awalnya diperkirakan sekitar 90 ribu butir, namun hasil penghitungan ulang jauh lebih besar. Kodim 0411/KM kemudian menyerahkan seluruh barang bukti kepada Ditresnarkoba Polda Lampung pada Jumat (21-11-2025).

Hasil penghitungan menunjukkan total barang bukti mencapai 194.631 butir ekstasi serta 3.869,69 gram serbuk ekstasi dengan rincian: Ekstasi oranye: 113.928 butir, serbuk 1.369,75 gram; Ekstasi pink: 63.639 butir, serbuk 1.407,92 gram;  Ekstasi hijau: 17.010 butir, serbuk 1.092,02 gram

Komandan Kodim 0411/KM Letkol Inf Noval Darmawan menyerahkan langsung barang bukti tersebut di Ruang Subdit I Ditresnarkoba Polda Lampung kepada Kasubdit I AKBP Y. Ujang Jundari.

“Penyerahan berlangsung aman dan tanpa kendala. TNI AD berkomitmen mendukung pemberantasan narkotika di seluruh wilayah,” ujar Noval.

Pelimpahan kasus ke Bareskrim Polri dilakukan untuk pendalaman lebih lanjut, termasuk menelusuri jaringan pengiriman dan pemilik narkotika. Seluruh barang bukti kini berada di bawah penanganan resmi penyidik Bareskrim. (**)