MOMENTUM, Medan -- Industri sawit nasional memasuki fase transformasi yang menuntut kesiapan sumber daya manusia (SDM) berkompeten dan adaptif.
Pesan itu disampaikan Direktur Utama PTPN IV PalmCo, Jatmiko K. Santosa, dalam peringatan Dies Natalis Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara (USU) ke-69 di Auditorium USU, Medan, pekan lalu.
Di hadapan ratusan mahasiswa, akademisi, dan tamu undangan, Jatmiko menegaskan bahwa pengembangan SDM menjadi fondasi utama modernisasi industri sawit, terutama ketika perusahaan memasuki era mekanisasi dan digitalisasi perkebunan.
“Transformasi bukan hanya soal teknologi, tetapi cara berpikir. Industri sawit membutuhkan generasi yang cerdas secara akademik dan siap memimpin perubahan,” ujarnya, Selasa (25/11/2025).
PalmCo, sebagai subholding dari Holding Perkebunan Nusantara yang beberapa tahun terakhir mendorong penggunaan teknologi dalam pengelolaan perkebunan, disebut Jatmiko membutuhkan talenta muda yang tidak hanya menguasai teori, tetapi mampu bekerja lintas disiplin. Ia menyebut ruang kolaborasi antara dunia industri dan perguruan tinggi menjadi kunci lahirnya inovasi yang relevan dengan kebutuhan sektor sawit masa depan.
Menurut Jatmiko, perusahaan terus membuka peluang kerja sama untuk riset aplikatif serta program pengembangan kompetensi. “Pertanian masa depan adalah pertanian digital. SDM-nya harus agile, kreatif, dan tahan banting. PalmCo siap bekerja sama dengan USU menyiapkan talenta terbaik bagi sektor perkebunan nasional,” tuturnya.
Kepada mahasiswa, ia juga berpesan agar tidak hanya mengandalkan kecerdasan akademik, tetapi membangun daya tahan dalam proses. “Tantangannya adalah endurance. Orang yang konsisten itulah yang akhirnya memimpin,” katanya.
Dalam kesempatan itu, Jatmiko menyinggung posisi PalmCo yang kini menempati peringkat kedua dunia untuk rating keberlanjutan perusahaan perkebunan. Ia menegaskan produk minyak sawit mentah (CPO) yang dihasilkan perusahaan harus memenuhi tuntutan global akan praktik usaha berkelanjutan. “Dunia membutuhkan CPO, termasuk Eropa. Mereka ingin CPO yang sustainable. PalmCo siap menyediakan produk yang premium dan ramah lingkungan,” ujarnya.
Momentum Evaluasi untuk Dunia Akademik
Ketua Panitia Dies Natalis FP USU ke-69, Sori P. Rintonga, menyambut baik kehadiran PalmCo dan sejumlah pemangku kepentingan industri pada perayaan tahun ini. Menurut dia, keterlibatan pelaku industri penting untuk memperkuat jembatan antara kampus dan dunia kerja.
“Dies Natalis tahun ini menjadi momentum bagi fakultas untuk memperkuat kurikulum dan memperluas jejaring mitra industri. Mahasiswa bisa belajar langsung dari praktisi yang memimpin perubahan di lapangan,” kata Sori.
Ulang tahun ke-69, lanjutnya, juga menjadi pengingat bagi fakultas untuk terus menyesuaikan diri dengan dinamika pertanian modern yang berbasis teknologi dan keberlanjutan.
Acara dies natalis turut dihadiri Sekretaris Jenderal Kementerian Pertanian, perwakilan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, pimpinan USU, serta akademisi dari IPB. Mereka membahas arah pembangunan pertanian nasional, pemanfaatan teknologi digital, serta peran generasi muda dalam mengembangkan sektor perkebunan.
Suasana acara berlangsung hangat dengan partisipasi aktif mahasiswa. Berbagai sesi diskusi menghadirkan ruang pertukaran gagasan antara kampus, pemerintah, dan pelaku industri mengenai masa depan pertanian Indonesia. (**)
Editor: Muhammad Furqon
