MOMENTUM, Kotabaru--Pelaksanaan Tabligh Akbar Ijtima Ulama bertajuk Indonesia Berdoa 2025 diawali dengan salat Jumat berjamaah di Masjid Al-Hijrah, Kotabaru, Lampung Selatan, Jumat (28-11-2025).
Salat Jumat tersebut diikuti puluhan ribu peserta yang memadati kawasan Kota Baru, serta dihadiri langsung oleh Menteri Agama RI, Nasaruddin Umar, yang sekaligus bertindak sebagai khatib.
Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal bersama unsur Forkopimda Provinsi Lampung juga hadir melaksanakan salat berjamaah.
Usai pelaksanaan salat Jumat, agenda dilanjutkan dengan ceramah singkat dan pembukaan resmi Tabligh Akbar Indonesia Berdoa 2025.
Sejak pagi, peserta telah mengikuti ta’lim di setiap blok penempatan sebelum berbondong-bondong menuju Masjid Al-Hijrah untuk melaksanakan salat Jumat. Setelah jeda makan siang dan istirahat, rangkaian kegiatan dilanjutkan dengan salat Asar berjamaah.
Memasuki waktu Magrib, para peserta kembali mengikuti ceramah agama yang berlanjut hingga selepas salat Isya. Pada malam hari, rangkaian kegiatan diteruskan dengan makan malam, istirahat, serta Infirodi Amal pada dini hari yang meliputi salat Tahajud, zikir, dan ibadah lainnya. Seluruh rangkaian akan berlanjut hingga Sabtu dan Minggu.
Salah satu peserta, Mulyadi, datang bersama rombongan dari Ciputat, Tangerang Selatan. Ia mengatakan mereka berangkat sejak Kamis pagi pukul 10.00 WIB dan tiba di Pelabuhan Bakauheni pada Jumat pagi sekitar pukul 07.00 WIB.
“Kami rombongan berangkat satu bus dan dua mobil,” ujarnya.
Ia menuturkan alasan mengikuti acara ini. “Pertama untuk memperbaiki diri. Kedua, sebagai umat Nabi, kita punya tanggung jawab berdakwah ke seluruh alam. Jangan sampai ada manusia meninggal tanpa keadaan beriman. Kami hadir jauh-jauh ke sini untuk menuju jalan Allah,” ucapnya.
Mulyadi juga menyampaikan doa dan harapannya. “Semoga Allah memberikan kita hidayah. Tanpa hidayah, manusia bisa tersesat dan tidak bisa membedakan mana yang hak dan mana yang batil,” tuturnya.
Ia menambahkan bahwa rombongan mereka baru menyelesaikan masa geral tiar atau dakwah keliling selama empat bulan. “Setelah dari sini, kami akan melanjutkan gerak tiar yang masih tersisa sekitar 20 hari, rencananya di wilayah Lampung,” pungkasnya. (**)
Editor: Agung Darma Wijaya
