Gagal Panen, Lampung Terancam Tak Swasembada Beras

img
Banjir yang melanda puluhan sawah di sejumlah daerah Provinsi Lampung./ist

Harianmomentum.com--Dalam kurun waktu sepekan ribuan hektare sawah terendam banjir disinyalir akan mengakibatkan gagal panen padi musim rendeng (penghujan). Dengan demikian, Provinsi Lampung terancam tidak akan memenuhi target swasembada beras di tahun ini.

 

Hermanto petani asal Kabupaten Waykanan mengatakan sudah tiga hari sawahnya terendam banjir, sudah seperti ini padinya tidak akan bisa panen sebagaimana yang telah terjadwal.

 

"Jelas sudah gagal panen ini, karena terendam banjir sehingga dampaknya sangat banyak," ucapnya, Kamis (1/3).

 

Banjir ini disebabkan karena luapan sejumlah sungai yang ada di wilayah tersebut, karena sudah tidak ada lagi tanaman bakau yang menahan air apa bila volume air meningkat.

 

Ia mengharapkan pemerintah setempat bisa mengambil langkah cepat, untuk mengatasi masalah ini.

 

Hal senada disampaikan, Arif petani Kabupaten Lampung Timur mengatakan di bibir sungai sudah tidak ada lagi penyanggah air apa bila hanya menjamin air dengan dibuatkan tembok itu bukan solusi.

 

"Harus ada solusi dari pemerintah untuk mengatasi masalah ini, jelas Pemerintah sekarang sudah gagal," ucapnya. Untuk mewujudkan swasembada pangan saja tidak bisa, bagaimana ingin memimpin Lampung.

 

Banjir pun merendam wilayah Lampung Selatan, Asroni (35), petani cabai di Desa Bumiasri mengatakan, tanaman cabai seluas empat hektare miliknya sudah dipastikan rusak. Padahal, kondisi tanaman mulai berbunga, bahkan sebagian telah berbuah.

 

"Sekarang tanaman cabai kami sudah dicabut. Sebagian cabai sudah ada yang kami petik walaupun belum waktunya. Kami berharap ada bantuan dari Pemkab Lamsel. Hingga saat inu air masih menggenangi tanaman kami," katanya.

 

Sebelumnya, Ahmad (31) petani asal Desa Kalirejo juga mengatakan akibat hujan yang mengguyur sejak kemarin malam tanaman padi seluas 1,5 hektare terendam banjir. Padahal, tanaman padi miliknya tersebut siap panen.

 

"Padi kami sudah menguning. Rencananya besok dua hari ke depan mau panen. Bukan hanya tanaman padi, tapi rumah kami juga terendam. Banjir ini akibat luapan dari Sungai Way Selawi," kata dia, Rabu (27/9).

 

Banjir yang merendam sejumlah wilayah di Provinsi Lampung dinilai lantaran kerusakan alam, khususnya ruang terbuka hijau serta hutan. Pemprov Lampung dianggap mengabaikan pelestrian lingkungan, sehingga terjadi benca besar hingga mengakibatkan sawah para petani terendam banjir.

 

Untuk swasembada pangan Pemprov Lampung dinilai akan gagal dan salah satu faktornya adalah terendamnya ribuan hektare sawah yang akan memasuki masa panen.

 

Diketahui, Provinsi Lampung di tahun 2018 telah menetapkan sasaran produksi padi sebesar 4.456.991 ton Gabah Kering Giling (GKG), jagung 3.290.366 Pipilan Kering (PK), dan kedelai 199.776 ton Biji Kering.(red)






Editor: Harian Momentum





Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos