Cerita Unik Dibalik Teror Bom Transmart (1) : Ingin Lampung Menjadi Tenar

img
Anggota Sat Brimob Polda Lampung saat mengumpulkan serpihan kotak yang diduga bom di halaman parkir Transmart.//Agung DW

Harianmomentum.com--Kepolisian Daerah (Polda) Lampung telah berhasil meringkus Bintang Andromeda alias Romi (25), pelaku teror bom di Transmart, Kedaton, Bandarlampung beberapa waktu lalu.

 

Selain iseng, rupanya Romi punya tujuan lain atas aksi teror yang sempat menghebohkan Lampung. Seperti apa ceritanya? 

 

Menurut David Sihombing, Penasehat Hukum (PH) Romi, sejatinya, aksi teror itu dilakukan Romi terinspirasi atas banyaknya kejadian bom bunuh diri di Kota Surabaya, Jawa Timur kala itu.

 

Ada beberapa alasan Romi menciptakan teror bom di Transmart beberapa waktu lalu. Pertama, dia ingin agar Lampung terkenal karena berita heboh tersebut.

 

“Selain iseng, rupanya Romi ingin agar nama provinsi Lampung terkenal secara luas,” ujar David Sihombing kepada harianmomentum.com, Selasa (22/5/18).

 

David menuturkan, keinginan Romi membuat heboh warga Lampung berawal ketika viralnya tragedi pengeboman pada beberapa wilayah di Indonesia belakangan ini.

 

Menurut dia, Romi memang cukup aktif di jejaring sosial dan suka membaca berita-berita menarik.

 

“Atas banyak berita teror bom di Surabaya, si Romi jadi terinsfirasi,” tutur David.

 

Lantas, Romi bertanya-tanya, mengapa ditempat lain viral tentang aksi teror, namun di Lampung tidak. “Dia bingung, ditempat lainkan sudah banyak ditangkep para teroris, kok di Lampung tidak ada,” ucapnya.

 

Dari situlah Romi berfikir, bagaimana caranya membuat Lampung viral juga seperti kota lain, lantaran aksi teror.

 

“Akhirnya dia iseng-iseng buka youtube, mau tahu bagaimanasi caranya membuat bom,” ujarnya.

 

Dari youtube, Romi sedikit mendapat informasi terkait bentuk bom yang biasa digunakan para teroris dalam meneror masyarakat.

 

“Karena belajarnya dari youtube, dia cuma bisa membuat benda menyerupai bom. Tapi memang, dibuat tampilan luarnya semirip mungkin dengan bom asli,” jelasnya.

 

Kata David, tersangka Romi tidak ada keterkaitan dengan jaringan teroris manapun. Dia hanyalah seorang yang bekerja sebagai marketing di salah satu perusahaan pembiayaan (finance) di kota Bandarlampung.

 

“Dia sama-sekali tidak ada keahlian membuat bom. Dia Cuma lulusan sarjana komputer,” terangnya.

 

Memang menurut David, tersangka Romi senang membuat aksi yang dapat menarik perhatian orang lain. Bahkan, Romi adalah anak kesayangan dari kedua orang tuanya.

 

Diakui David, bahwa teror yang dilakukan oleh Romi disengaja dan telah direncanakan. Namun, Romi melakukan hal itu hanya karena iseng semata.

 

“Dasar dia itu memang suka-main-main orangnya,” ujarnya.

Alhasil, aksinya tersebut berhasil membuat masyarakat kota Bandarlampung panik dan heboh.

 

Bahkan, pihak kepolisian setempat berhasil dikelabui oleh kotak diduga bom rancangan Romi tersebut. Sampai-sampai, aparat menurunkan sekira 200 orang personel gabungan guna mengamankan tempat kejadian perkara.

 

Atas perbuatannya tersebut, Romi dinilai melanggar pasal 6 junto pasal 7 peraturan pemerintah pengganti Undang-undang nomor (1) tahun 2002 yang telah disahkan menjadi Undang-undang nomor 13 tahun 2003 tentang terorisme dengan ancaman hukuman kurang-lebih 15 tahun penjara. (acw)

(Bersambung)






Editor: Harian Momentum





Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos