Pemadaman Listrik Bergilir di Lampung Berlanjut, Ini Penyebabnya

img
ilustrasi.

Harianmomentum.com--Setelah insiden kebakaran PLTU Sebalang  yang menyebabkan pemadaman listrik bergilir di Lampung, kini giliran PLTU Tarahan mengalami kerusakan boiler. Akibatnya pihak PLN memperpanjang batas waktu pemadaman bergilir.

Deputi Manajer Hukum dan Humas PT PLN Distribusi Lampung Hendri AH, Selasa (18/9/2018), membenarkan ada kerusakan pada boiler di PLTU Tarahan. Boiler tersebut, kata Hendri, untuk memanaskan air, dan uapnya digunakan untuk menghasilkan tenaga menggerakkan turbin yang berujung menghasilkan daya listrik. “Penggantian tube itu membutuhkan waktu, sehingga masih lama pemadaman listrik di Lampung,” katanya, seperti dilansir republika.co.id.

Menurut Hendri, PLTU Tarahan harus menonaktifkan pembangkit unit 4 yang bocor tersebut. Sehingga pasokan daya sebesar 547,3 megawatt (MW) terpaksa berkurang. Sedangkan konsumsi daya listrik untuk kebutuhan pada beban puncak di Lampung mencapai 999,31 MW.

Setelah pasokan dari Sumatera bagian Selatan sebesar 280 MW, daya listrik di Lampung masih defisit 172,01 MW. Menurut dia, perbaikan turbin yang bocor tersebut membutuhkan waktu sekitar 10 hari, pihaknya mengerahkan segala upaya untuk mempercepat perbaikan.

Selama masa perbaikan, PT PLN Distribusi Lampung berharap pelanggan dapat mengakses laman PLN dan juga media sosial PLN untuk mengetahui jadwal pemadaman listrik bergilir.

Sementara itu, warga Bandarlampung mengeluhkan pemadaman listrik bergilir yang terus terjadi setiap harinya di kota tersebut.

Rina warga Kemiling menganggap PLN tidak komitmen. Sebab, dalam pengumuman,PLN akan melakukan pemadaman sekali dalam sehari.

"Tapi kenyataannya bisa dua kali mati sehari. Kalau sekali mati waktunya tiga jam, artinya bisa enam jam dong sehari. Sudah seperti minum obat," keluh Rina kepada harianmomentum.com, Selasa (18/9).

Warga Kemiling itu mengatakan, jika pemadaman terus terjadi, maka PLN juga tidak bisa menuntut warga untuk membayar listrik tepat waktu.

"Kalau begini terus, kami sebagai warga kecewalah. Sudah bayar listrik tepat waktu, tapi malah begini," tegasnya.

Senada, Asep menegaskan, jika PLN tidak bisa memenuhi kebutuhan listrik masyarakat, maka lebih baik ditutup saja.

"Kalau harus setiap hari begini, artinya PLN tidak becus dong dalam memenuhi kebutuhan masyarakat," tegas Asep.(red)






Editor: Harian Momentum





Leave a Comment

Tags Berita

Featured Videos