Harianmomentum.com--PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VII menyalurkan dana kemitraan Rp2,133 miliar pada triwuan I, 2019.
Dana yang dikemas dalam Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL, CSR—corporate social responsibility) tahap pertama ini diberikan untuk mitra binaan di Provinsi Lampung.
“Ini baru untuk tahap I terhitung sampai pekan pertama April 2019. Nilainya Rp2.133.500.000. Berikutnya menyusul untuk wilayah Sumsel dan Bengkulu,” kata Kepala Bagian Umum dan PKBL Yessi Plofesi, Selasa (9-4).
Yessi menjelaskan, Program Kemitraan ini diperuntukan bagi sektor perdagangan, pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, dan jasa dari kalangan usaha kecil. Tujuannya, untuk membantu memperkuat permodalan dalam rangka mengembangkan usaha.
Secara perinci, dana yang disalurkan yakni Rp340 juta untuk bidang perdagangan, Rp1,28 miliar untuk bidang pertanian, Rp320 juta bidang perkebunan, Rp30 juta untuk bidang peternakan, Rp20 juta untuk bidang perikanan, dan Rp143 juta untuk bidang jasa.
Menurut Yessi, penyaluran dana kemitraan ini sebagai bentuk kepedulian PTPN VII kepada masyarakat yang ada di lingkungan perusahaan. PTPN VII, kata dia, meluncurkan Program PKBL untuk mendorong kegiatan dan pertumbuhan ekonomi daerah serta menciptakan lapangan kerja dan kesempatan berusaha terutama bagi usaha kecil dan menengah (UMKM) di sekitar unit usaha BUMN perkebunan tersebut.
Program kemitraan ini diluncurkan sesuai dengan program pemerintah tentang ketahanan pangan. "Dengan program kemitraan ini diharapkan dapat mengangkat perekonomian masyarakat yang tinggal di sekitar kebun," katanya.
Merespons diterimanya dana kemitraan dalam bentuk pinjaman amat lunak (dengan jasa administrasi 3% per tahun atau 0.25% perbulan) itu, Sardi (56), pengrajin marning (makanan ringan dari jagung mengaku sangat berterima kasih.
Warga Desa Karang Anyar, Kecamatan Gedong Tataan, Pesawaran itu mengaku membutuhkan dana lebih untuk stok bahan baku menjelang Lebaran.
“Saya sangat berterima kasih kepada PTPN VII atas pinjaman ini. Pertama, kami dapat dana dengan bunga sangat ringan dan lega pengembaliannya karena baru membayar setelah tiga bulan. Kedua, ini kebetulan pas mau puasa, jadi saya memang membutuhkan dana dobel untuk membeli bahan baku untuk stok. Lalu, sebelum menerima bantuan ini, kami juga mendapat pelatihan cara memajukan usaha. Acaranya di hotel, tiga hari, gratis lagi,” kata bapak tiga anak ini.
Respons serupa disampaikan Kartono, pengusaha emping jagung warga Bagelen, Gedong Tataan. Sarjana Teknik Peternakan Institut Pertanian Bogor (IPB) yang memilih berwira usaha meskipun pernah bekerja tiga tahun di Jepang itu sudah merasakan dua periode memanfaatkan pinjaman ini.
“Kalau mau lebaran begini memang kami butuh dana cadangan. Sebab, permintaan dari luar kota, seperti Palembang, Kotabumi, dan daerah-daerah lain banyak. Kalau modalnya nggak cukup, kami nggak bisa memenuhi permintaan. Alhamdulillah, PTPN VII membantu,” kata pengrajin yang mempekerjakan enam karyawan tetangganya itu. (rls)
Editor: Harian Momentum